Kubu Jokowi: Sri Mulyani Diminta Fokus Bekerja sebagai Menteri

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Selasa, 21 Agustus 2018 13:23 WIB

Presiden Jokowi berdiskusi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelum memberikan keterangan perihal kesalahpahaman penerapan Tax Amnesty (Istman/Tempo)

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi pengusung Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan ihwal keputusan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang mundur dari tim kampanye nasional (TKN) pasangan calon presiden inkumben dan wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin dalam pemilihan presiden 2019.

Baca: Sri Mulyani Mundur dari Tim Kampanye Jokowi - Ma'ruf Amin

Wakil Sekretaris TKN Verry Surya Hendrawan menjelaskan, koalisinya telah lebih dulu berkomunikasi dengan Sri Mulyani untuk memintanya masuk struktur TKN hingga akhirnya nama Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu masuk tim. Namun kemudian Jokowi memberikan arahan lain.

"Presiden Jokowi meminta Sri Mulyani fokus kepada tugas-tugas beliau sebagai menteri di kabinet," ujar Verry saat dihubungi Tempo pada Selasa, 21 Agustus 2018.

Alasannya, kata Verry, Jokowi sangat akomodatif mencermati perkembangan terkini terkait dengan kondisi global sehingga keputusan perubahan arahan ini disampaikan. "Presiden sebagai kepala negara tetap mengutamakan dan mengedepankan kepentingan nasional," ucapnya.

Advertising
Advertising

Senada dengan Verry, Wakil Ketua TKN Johnny G. Plate juga mengatakan demikian. Apalagi, kata dia, struktur tim pemenangan tersebut belum tetap dan masih bisa berubah. "Kami sangat memperhatikan respons masyarakat," tuturnya saat dihubungi Tempo secara terpisah.

Baca: Keterlibatan Menteri dalam Timses Jokowi Dianggap Tak Pantas

Wakil Ketua TKN lain, Arsul Sani, mengatakan struktur TKN Koalisi Indonesia Kerja masih dapat mengalami perubahan hingga sebelum H-1 kampanye. Sesuai dengan jadwal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum, masa kampanye capres dan cawapres akan digelar pada 23 September 2018 hingga 13 April 2019. Adapun pemungutan suara akan digelar pada 17 April 2019.

Sebelumnya, Sri Mulyani terdaftar sebagai Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Kabinet Indonesia Kerja. Namanya bersanding dengan Jusuf Kalla, Try Sutrisno, Puan Maharani, dan Pramono Anung. Selain itu, ada Agung Laksono, Akbar Tanjung, Dimyati Rois, Siswono Yudho, Suharso Monoarfa, Sidarto Danusubroto, dan Marsetyo.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

12 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

15 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

19 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

21 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya