Begini Kondisi Terakhir Akibat Gempa Lombok
Reporter
Andita Rahma
Editor
Juli Hantoro
Jumat, 10 Agustus 2018 16:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Lombok mengakibatkan kondisi di Nusa Tenggara Barat kritis. Menurut Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Nusa Tenggara Barat (NTB) Everyn Kaffah air bersih sulit didapat.
Baca juga: Gempa Lombok, Pos Indonesia Gratiskan Pengiriman Barang dan Donasi ke Lombok
"Air bersih sekarang susah. Sumber air itu kan dari Rinjani, pas gempa pertama kan langsung rusak saringannya dan membuat keruh. Apalagi sekarang masuk musim kemarau," kata Everyn saat dihubungi, Jumat, 10 Agustus 2018.
Tak hanya air, pengungsi pun mulai merasa semakin sulit mendapatkan bahan logistik. Everyn bercerita, salah satu hal yang membuat pengungsi lama menerima logistik adalah rusaknya infrastruktur. Akses transportasi yang terputus akibat gempa belum sepenuhnya diperbaiki sehingga sejumlah wilayah terisolasi.
Akibat keterlambatan mendapat logistik, warga pun mau tak mau bergerak menjemput logistik. Tidak lagi menunggu di tenda pengungsian. "Mereka akhirnya bergerak yang menghampiri bantuan agar tetap bertahan," ucap Everyn.
Baca juga: Terjadi Gempa Lombok Skala 5,9, BMKG: Terkait Gempa Skala 7
Everyn mengimbau kepada masyarakat yang ingin menyumbang untuk korban Gempa Lombok, sebaiknya memberikan bantuan berupa barang dan makanan. "Kami butuh makanan siap santap, selimut, kebutuhan wanita dan bayi, dan sebagainya. Kalau uang, mau beli di mana? Semua toko tutup," kata dia.
Ke depan, FITRA berencana akan memindahkan pengungsi Gempa Lombok ke tempat yang lebih stabil. FITRA, kata Everyn, akan membangun tenda, dapur umum, MCK, dan sanitasi yang permanen. Karena, hingga hari ini, tenda pengungsian masih dibangun di daerah rawan gempa.