Soal Manuver ke NU, PKB Dikritik Putri Gus Dur

Kamis, 9 Agustus 2018 05:56 WIB

Alissa Wahid berorasi pada acara Malam Solidaritas Jogja Ilang Roso Tribute to Our Sisters di depan Gedung Agung Yogyakarta, Ahad malam, 10 Mei 2015. TEMPO/Shinta Maharani

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Qotrunnada Munawaroh atau Alissa Wahid prihatin terhadap manuver politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Alissa menyayangkan langkah PKB yang menjual nama Nahdlatul Ulama atau NU.

"PKB 2018 ini gimana tho ya. Dulu enteng saja jualan nama Gus Dur, sekarang jualan NU. Sedih. GusDur dulu bikin partai ini untuk umat, bukan untuk rebutan kekuasaan," kata Alissa dalam unggahan di akun Twitter pribadinya, Rabu, 8 Agustus 2018.

Baca: Datangi PBNU, Puluhan Kiai Minta Cak Imin Jadi Cawapres Jokowi

"Mbok ingat: tasharaful imam ala raiyyah manuthun bil maslahah," lanjut cuitan putri pertama Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu. Istilah itu berarti kebijakan seorang pemimpin terhadap rakyatnya bergantung pada maslahat.

Kepada Tempo, Alissa mengaku pernyataan itu dibuat atas kegelisahan terhadap berita-berita yang keluar atas nama NU. Terlebih, dirinya merupakan warga NU dan pengurus di salah satu lembaga Pengurus Besar NU.

Advertising
Advertising

Alissa berharap PKB menghormati khittah NU. Organisasi yang diketuai Said Aqil Siroj itu disebut Alissa tidak berpolitik praktis. Menurut dia, NU dibutuhkan sebagai pemandu moral bangsa. "Tidak perlulah datang ke kantor PBNU lalu setelahnya ada pernyataan-pernyataan yang seakan-akan NU ikut dukung mendukung capres-cawapres. Kan nyatanya tidak, seperti kata Rais Aam dan Ketua Tanfidziyah NU," kata dia.

Baca: PBNU Dukung Capres yang Pilih Cawapres dari Kader NU

Ia pun berharap PKB kembali pada teladan Gus Dur. "Yaitu berpolitik untuk umat, bukan habis-habisan berebut kekuasaan," ujar Alissa.

Menjelang pilpres 2019, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berkukuh ingin menjadi calon wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sebagai modal politik, Cak Imin disebut mendapat dukungan dan mandat dari para kiai dan ulama NU untuk menjadi cawapres.

Wakil Sekretaris Jenderal PKB Jazilul Fawaid menuturkan alasan para kiai itu menginginkan Cak Imin menjadi cawapres adalah untuk mengawal pemberdayaan masyarakat pesantren di bidang pendidikan dan ekonomi. "Ini suara kiai-kiai di gunung, yang sebenarnya jauh dari hingar bingar politik. Bukan pengamat, bukan pakar. Bukan kiai yang sering teriak-teriak," kata Jazilul di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 2 Agustus 2018.

Pada Sabtu, 4 Agustus 2018, puluhan kiai dari berbagai penjuru Indonesia juga mendatangi gedung PBNU di Jakarta Pusat untuk menemui Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj. Mereka ingin menyampaikan aspirasi mereka yang mendukung Muhaimin untuk menjadi cawapres Jokowi. "Aspirasi yang disampaikan kiai-kiai ini adalah mereka sepakat untuk mendukung pencalonan cak Imin sebagai cawapres mendampingi pak Jokowi," kata Anwar Iskandar, juru bicara perwakilan kiai saat itu.

Baca: Soal Cawapres, Jokowi: Depannya Pakai M Pokoknya

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

20 jam lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

22 jam lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

1 hari lalu

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

Partai Nasdem dan PKB menyatakan akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Strategi Muhaimin dan Zulhas pada Pilkada Jatim 2024

1 hari lalu

Strategi Muhaimin dan Zulhas pada Pilkada Jatim 2024

Zulkifli Hasan menginstruksikan seluruh kader PAN memenangkan Khofifah di Pilkada Jatim 2024.

Baca Selengkapnya

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

1 hari lalu

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

Dalam sidang sengketa Pileg, PKB meminta KPU mengembalikan suara partainya yang telah dihilangkan.

Baca Selengkapnya

PKB Buka Pintu Usung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

1 hari lalu

PKB Buka Pintu Usung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar merespons soal kemungkinan partainya mengusung Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: PKB Tetapkan Syarat Ini untuk Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

1 hari lalu

Pilkada 2024: PKB Tetapkan Syarat Ini untuk Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

PKB Jakarta sedang menyiapkan infrastruktur partai untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

1 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

1 hari lalu

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

Posisi Risma sebagai kader PDIP dinilai mampu memberikan keuntungan bagi Khofifah di Pilkada Jatim.

Baca Selengkapnya