Soal Posisinya di Koalisi Prabowo, PKS Tunggu Keputusan Cawapres

Reporter

Friski Riana

Sabtu, 4 Agustus 2018 13:27 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) didampingi Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, memberikan keterangan seusai melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera Suhud Aliyuddin mengatakan partainya masih menunggu keputusan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengenai calon wakil presiden 2019 . Suhud menyampaikan hal tersebut ketika ditanya mengenai posisi PKS saat ini dalam koalisi Prabowo.

Baca: Fahri Hamzah: Kalau PKS Memimpin, Bisa Rusak Negara, Sebab...

"Kami masih menunggu keputusan Pak Prabowo untuk memutuskan siapa yang akan dipilih sebagai cawapres," kata Suhud kepada Tempo, Sabtu, 4 Agustus 2018.

Suhud mengatakan, jika Prabowo memutuskan cawapresnya dari kader PKS, maka keputusan soal koalisi akan disahkan dalam sidang Majelis Syuro PKS. "Keputsan resmi PKS akan diputuskan di Sidang Majelis Syuro," katanya. Ketika ditanya, apa keputusan PKS jika Prabowo memilih cawapres bukan dari kader PKS, Suhud tak memberikan respons.

Baca: PKS Ngotot Ajukan Cawapres Prabowo Versi Ijtima Ulama GNPF

PKS sebelumnya mempertimbangkan untuk abstain di pemilihan presiden 2019. Pilihan itu akan diambil apabila Prabowo memilih cawapres bukan dari kadernya. Sembilan nama kader PKS telah disodorkan sebagai cawapres Prabowo, yaitu Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Salim Segaf Al Jufri, Tifatul Sembiring, Muzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera.

Beberapa waktu lalu, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri mengatakan bahwa partainya berkukuh mengikuti hasil rekomendasi Ijtima Ulama yang merekomendasikan dua paket capres-cawapres. Dua paket yang direkomendasikan Ijtima Ulama itu yakni pasangan Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, serta Prabowo Subianto dan pendakwah Abdul Somad.

Baca juga: Salim Segaf Sebut Gerindra Belum Sreg Cawapres Prabowo Versi GNPF

Advertising
Advertising

"Awalnya kan PKS mengajukan sembilan nama. Tapi, kemudian muncul dua nama rekomendasi ulama ini, tentu kita terima," ujar Salim.

Salim sebagai salah satu dari dua nama cawapres Prabowo yang direkomendasikan GNPF, mengaku tak masalah tidak dipilih, asalkan Ustad Abdul Somad yang dipilih. "Rekomendasi ulama ini pasti melalui kajian, jadi kita harus apresiasi," ujar dia. "Ustad Somad juga memiliki budi pekerti, santun dan populer".

Berita terkait

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

2 jam lalu

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

Pembangunan kota, termasuk IKN ini tidak sekadar membangun Istana Negara ataupun gedung kementerian dan rumah dinas pejabat.

Baca Selengkapnya

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

13 jam lalu

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

Maruarar Sirait mengklaim biasa berdiskusi membahas apapun bersama Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

15 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

15 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

17 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Youtuber Ridwan Hanif Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Klaten 2024 di PKS

1 hari lalu

Youtuber Ridwan Hanif Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Klaten 2024 di PKS

Youtuber, Ridwan Hanif mendaftarkan diri mengikuti penjaringan sebagai bakal calon bupati (cabup) dalam Pilkada Klaten 2024 melalui PKS

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

1 hari lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya