Yusuf Supendi dan Janji yang Tak Sempat Tertunaikan untuk PDIP

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Jumat, 3 Agustus 2018 10:16 WIB

Mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Yusuf Supendi. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Yusuf Supendi meninggal dunia pada usia 60 tahun di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta pada hari ini, pukul 06.00 Jumat, 3 Agustus 2018. Politikus yang telah menjalani lika-liku karier di dunia politik ini meninggal saat dirinya menjalani tahapan sebagai bakal calon legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Baca: Pendiri PKS dan Caleg PDIP Yusuf Supendi Meninggal

“Benar. Beliau kecapekan karena persiapan pencalegan dan pelatihan bacaleg,” ujar Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratiko saat dikonfirmasi ihwal kabar meninggalnya Yusuf, Jumat, 3 Agustus 2018.

Alamat rumah duka berada di Jalam Saorma RT.12/01 No.25 A, Pekayon Pasar Rebo, Jakarta Timur. Yusuf akan dimakamkan sesudah salat Jumat di TPU Kober, Kalisari, Cijantung pada hari ini Jumat, 3 Agustus 2018.

Adapun karier politik Yusuf, dimulai dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Yusuf menjadi bagian dari PKS sejak partai itu bernama Partai Keadilan pada 1998. Tak hanya pendiri, dia juga menjadi salah satu deklarator partai dakwah tersebut.

Advertising
Advertising

Namun, Yusuf terlibat dalam konflik internal PKS. Hingga akhirnya, Presiden PKS kala itu, Lutfhi Hasan Ishaq memecat Yusuf. Dia diberhentikan dari PKS pada 2010, saat menjabat Wakil Ketua Dewan Syariah PKS. Yusuf menggugat PKS atas pemecatan itu, namun gugatan Yusuf ditolak oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 2012.

Baca: Alasan Pendiri PKS Yusuf Supendi Hengkang dan Jadi Caleg PDIP

Tak hanya memperkarakan PKS, mantan anggota DPR Komisi X periode 2004-2009 ini pernah melaporkan para petinggi PKS atas dugaan menerima gratifikasi dan penggelembungan dana seorang calon Gubernur DKI Jakarta, 2009. Ia juga pernah melaporkan Nasir Djamil dan Mahfudz Siddiq. Nasir dan Mahfudz dilaporkan dengan tudingan pencemaran nama baik dan fitnah.

Sekeluarnya dari PKS, pada 2013, Yusuf bergabung ke Partai Hanura. Di Partai besutan Wiranto itu, dia maju menjadi calon legislatif DPR pada pemilu 2014, namun gagal mendapat kursi. Dalam pemilu legislatif 2019, Yusuf memutuskan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Yusuf akan maju sebagai bakal calon anggota legislatif atau bacaleg dari Daerah Pemilihan V Jabar, Kabupaten Bogor.

"Saya bertafakur, mohon izin dan doa restu dari ibunda tercinta, serta konsultasi kepada para tokoh agama, jamaah pengajian, peneliti, dan para pengacara, maka mantaplah pilihan dan ijtihad politik saya bergabung dengan PDIP." Yusuf menyampaikannya melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 17 Juli 2018.

Baca: Janji Khusus Pendiri PKS Yusuf Supendi untuk Partai Barunya, PDIP

Dia beralasan pindah ke PDIP karena membaca berbagai hasil riset, salah satunya Saipul Mujani yang menunjukkan 70 persen pemilih PDIP adalah kaum santri, muslimin yang taat beragama. Dia pun mengikrarkan janji untuk partai barunya itu. "Jika sekarang PDIP dipersepsikan sebagai partai anti Islam dan simpatisan PKI, saya bersama rekan-rekan akan berupaya mengubah persepsi itu," janji Yusuf.

Berita terkait

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

5 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

15 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

23 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

1 hari lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

1 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

2 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

2 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

2 hari lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

2 hari lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

2 hari lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya