Jokowi Ingin Zikir Menjelang HUT RI Jadi Tradisi
Reporter
Vindry Florentin
Editor
Juli Hantoro
Rabu, 1 Agustus 2018 21:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin dzikir dan doa bersama di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 1 Agustus 2018. Acara ini digelar sebagai rangkaian peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke-73.
Baca juga: Pakai Sneakers dan Kaos Kerah, Sekjen PSI: Politik Rileks Jokowi
Saat memulai acara, Jokowi sempat menyatakan keinginannya agar dzikir dan doa bersama ini menjadi tradisi. "Tiap satu tahun akan terus dilakukan dzikir dan doa untuk mengucapkan syukur atas rahmat yang diberikan Allah kepada bangsa Indonesia yaitu kemerdekaan," ujarnya.
Jokowi menuturkan, rasa syukur patut dipanjatkan lantaran Indonesia sudah bebas dari penjajahan dan perang. "Kita sering lupa mensyukuri bahwa kita beratus tahun dijajah, perang, kemudian atas rahmat Allah bangsa Indonesia sekarang bisa merdeka," ujarnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin yang turut menghadiri acara ini menyampaikan apresiasinya. Menurut dia, belum pernah ada dzikir dan doa bersama selama lebih dari 70 tahun Indonesia merdeka.
"Tapi sekarang ada karena Pak Jokowi menghendaki," ujarnya. Maruf berharap acara dzikir dan doa bersama ini bisa memberi keberkahan bagi bangsa dan negara.
Baca juga: PPP: Pertemuan Jokowi dan Para Sekjen Tak Singgung soal Cawapres
Dzikir dan doa bersama malam ini digelar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW). Sebanyak dua ribu majelis taklim dari berbagai daerah hadir. Sekitar 500 orang ulama dan habib diundang untuk berpartisipasi. Selain Maruf Amin, hadir pula Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar serta KH Maimoen Zubair.
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga turut mendampingi Jokowi dalam acara ini. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, dan Jaksa Agung Prasetyo juga turut hadir di halaman Istana Merdeka.