Guru Besar IAIN Ini Sebut Tak Masalah Islam Nusantara Ditolak

Reporter

Antara

Editor

Elik Susanto

Jumat, 27 Juli 2018 08:13 WIB

Islam Nusantara Versus Islamis Nusantara

TEMPO.CO, Palu - Guru Besar Pemikiran Islam Modern IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Palu, Sulawesi Tengah, Profesor Zainal Abidin mengemukakan, Islam Nusantara hanyalah suatu istilah yang tidak mengurangi substansi agama Islam. Menurut Zainal, Islam Nusantara juga bukan hal yang baru dalam Islam atau aliran dan paham yang datang belakangan di Indonesia.

"Tidak ada masalah apabila ada yang menolak Islam Nusantara. Islam Nusantara itu hanyalah istilah atau penamaan atas Islam di Indonesia," ujar Zainal di Palu, terkait adanya penolakan terhadap Islam Nusantara, Kamis, 26 Juli 208. Penjelasan ini menanggapi keputusan MUI Sumatera Barat yang menolak Islam Nusantara.

Baca: Penjelasan MUI Mengenai Islam Nusantara: Itu Bukan Pokok Agama

Zainal, yang juga Rois Syuriah Nahdlatul Ulama Sulawesi Tengah, menilai Islam Nusantara dapat dikatakan sebagai metode dakwah. Di mana, pembawa ajaran Islam ke Indonesia menggunakan pendekatan tradisi dan budaya di nusantara.

"Islam Nusantara adalah manhaj atau jalan pikiran para pembawa agama Islam di Indonesia, Islam Nusantara itu adalah metode dakwah," kata rektor pertama IAIN Palu tersebut. Karena itu, dia meminta, istilah Islam Nusantara tidak perlu diperdebatkan atau diperselisihkan. "Tidak berperanguh terhadap substansi dalam anjuran-anjuran Islam."

Zainal melanjutkan, Islam Nusantara tidak bertabrakan dengan Al Quran dan Hadits, bahkan bisa menjadi metode untuk menumbuhkan toleransi antarumat umat beragama, antarsuku dan budaya. Konsepsi Islam Nusantara, kata dia, yaitu Islam yang sejalan dengan tradisi yang dianut oleh masyarakat di nusantara atau Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Advertising
Advertising

Islam Nusantara, menurut Zainal, memiliki pendekatan yang berbeda dengan Islam yang ada di luar negeri. Mengapa muncul perbedaan?, kata Zainal, hal itu karena berbeda tradisi dan khasanah budaya setiap negara.

"Islam menjunjung tinggi budaya dan tradisi yang dianut oleh masyarakat selama tradisi dan budaya itu tidak bertabrakan dengan Al Quran dan Hadits," kata Dewan Pakar Pengurus Besar Alkhairaat ini.

Zainal lantas mencontohkan kebiasaan umat Islam di Indonesia mengdakan halal bihalal pada setiap perayaan Idul Fitri. Ada juga Maulid Nabi, yang merupakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. "Tradisi ini hanya ada di Indonesia, tidak ada di negara lain," ujar Ketua MUI Palu tersebut. Intinya Islam Nusantara tidak mempengaruhi atau mengurangi substansi agama Islam.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

7 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

14 hari lalu

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

14 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

14 hari lalu

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menyebut seharusnya polisi mengabaikan dan tidak menindaklanjuti laporan terhadap Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

MUI: Semua Pihak Harus Ikhlas dan Legowo terhadap Putusan MK

14 hari lalu

MUI: Semua Pihak Harus Ikhlas dan Legowo terhadap Putusan MK

Sebelumnya MK menolak seluruh permohonan sengketa pilpres 2024 dadi Kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Baca Selengkapnya

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

16 hari lalu

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

16 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

18 hari lalu

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya