Kemendikbud Tawarkan 3 Kunci Pendidikan di Hari Anak Nasional

Reporter

Antara

Editor

Elik Susanto

Selasa, 24 Juli 2018 09:48 WIB

logo kemendikbud

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Sekretariat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, Hendraman, mengatakan pentingnya memperingati Hari Anak Nasional 2018 untuk mengetahui bagaimana perkembangan pendidikan mereka. Menurut Hendraman, perkembangan dan pertumbuhan anak dalam pendidikan tidak bisa hanya mengandalkan sekolah.

"Dalam Hari Anak Nasional 2018, perkembangan dan pertumbuhan anak, semua itu tidak mungkin hanya digantung pada sekolah. Orang tua dan masyarakat juga wajib ikut serta, karena tidak akan mungkin membiarkan diurus sekolah saja," kata Hendraman di Jakarta, Senin, 23 Juli 2018.

Baca: Hari Anak Nasional, Intip 5 Kegiatan Seru Jokowi dengan Anak

Tri pusat pendidikan adalah tiga kunci yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. "Saya tetap berpegang pada prinsip sinergi tri pusat pendidikan dan masing-masing itu harus bertanggung jawab sesuai tanggung jawabnya," ujarnya.

Untuk mewujudkan sinergi itu, kata Hendraman, harus dibangun komunikasi dan keterbukaan antarpihak. "Selama ini satu pihak mencoba menutupi yang lain. Lebih baik orang tua ada inisiatif, tetapi sekolah juga harus memberikan informasi tentang anak-anaknya."

Menurut Hendraman, setiap orang tua harus berpartisipasi dan duduk bersama anak untuk mendampingi mereka belajar. Orang tua juga mengetahui apa yang dibutuhkan untuk kebaikan pendidikan mereka.

Advertising
Advertising

"Orang tua mempunyai sensitivitas (terkait anak), orang tua harus rajin meluangkan waktu yang dinikmati bersama-sama dengan orang-orang yang dicintai seperti keluarga, perlu duduk sama anak-anak," katanya.

Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pembangunan Karakter Arie Budhiman mengatakan guru, keluarga, dan masyarakat sebagai tri pusat pendidikan mempunyai peran penting dalam penguatan pendidikan karakter yang harus saling bekerja sama dalam penerapannya.

"Tri pusat pendidikan ini mempunyai peran penting dalam mewujudkan tujuan dari program penguatan pendidikan karakter. Kita harus kembali berkonsentrasi pada tiga semboyan pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara," ujarnya.

Penguatan pendidikan karakter adalah program Kemendikbud yang dilaksanakan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati, yaitu etik dan spiritual; olah rasa, yaitu estetik; olah pikir, yaitu literasi dan numerasi.

Arie mengatakan program penguatan pendidikan karakter Kemendikbud di Hari Anak Nasional perlu digelorakan. Ini menjadi bagian membentuk generasi muda yang tangguh, cerdas, dan berkarakter. Dalam mencapai tujuan tersebut, bukan hanya guru yang menjadi tombak utama, melainkan keluarga dan masyarakat juga ikut serta mewujudkannya.

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

11 jam lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

13 jam lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

1 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

6 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

6 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

12 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya