Sapi di NTT Negatif Antraks, Kambing Positif

Reporter

Editor

Rabu, 7 November 2007 10:05 WIB

TEMPO Interaktif, Kupang:Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur memastikan bangkai sapi yang dikonsumsi ratusan warga Desa Sapaen, Kabupaten Timor Tengah Utara, bukan disebabkan oleh bakteri antraks. Menurut Kepala Dinas Peternakan NTT, Y. Christian Leyloh, dari ciri-ciri fisik para korban yang mengalami keracunan maupun hasil penyelidikan sementara terhadap bangkai sapi mati yang dikonsumsi warga, tidak ditemukan adanya indikasi antraks. Kemungkinan ada penyebab lain, ujarnya di Kupang hari ini.Kecurigaan adanya indikasi antraks menyusul tewasnya Yoseph Taek (9) sesaat setelah ikut mengkonsumsi daging sapi yang mati Jumat pekan lalu. Dalam waktu bersamaan, sebanyak 167 warga mengalami kejang dan muntah-muntah sehingga harus menjalani perawatan intensif dari tim medis yang diturunkan pemerintah setempat.Menurut laporan Dinas Kesehatan Timor Tengah Utara, kondisi sebagian korban keracunan mulai membaik dan hanya belasan warga yang masih dirawat. Dua di antaranya masih kritis, ujar Beatrik Kolo, salah seorang petugas medis. Sementara dari Sikka dilaporkan hasil pemeriksaan Laboratorium Balai Besar Veterines Maros, Sulawesi Selatan terhadap sampel kambing yang mati dua pekan lalu dinyatakan positif antraks. Puluhan warga Desa Kolisia D dan Desa Koro yang mengkonsumsi bangkai kambing yang mati saat itu tertular bakteri antraks sehingga harusmenjalani perawatan intensif. Hasil pemeriksaan laboratorium membuktikan bahwadaging kambing mati yang dikonsumsi warga positif antraks, ujar Margaretha Siko, pejabat pada Dinas Peternakan setempat.Menurut Margaretha, pihaknya akan kembali melakukan vaksinasi secara total terhadap seluruh ternak besar di daerah itu, guna mengantisipasi penyebaran bakteriantraks ke daerah lain. Kasus antraks di NTT kembali meresahkan para peternaksetelah pada pertengahan Oktober lalu puluhan warga Kabupaten Ende dan Sikka kritis dan lebih dari 700 warga teridentifiksi antraks setelah mengkonsumsi dagingbangkai kerbau. Sedangkan di Pulau Sumba, lima warga tewas seketika setelah mengkonsumsi bangkai sapi yang mati, pada April lalu. Sampai saat ini, sudah sembilan warga NTT yang tewas akibat antraks. Pemerintah NTT dalam tahun ini mengirim vaksin antraks sebanyak 145 ribu dosis ke 19 kabupaten guna mencegah meluasnya serangan antraks.Jems de Fortuna

Berita terkait

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

43 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

44 hari lalu

Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

Wabah Antraks melanda Gunungkidul dan Sleman, Yogyakarta. Apa Penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

46 hari lalu

Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

48 hari lalu

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.

Baca Selengkapnya

Dua Warga Gunungkidul Terserang Antraks, Ini Kata Pakar UGM

49 hari lalu

Dua Warga Gunungkidul Terserang Antraks, Ini Kata Pakar UGM

Dua orang warga Gunungkidul dirawat diduga karena terpapar antraks sementara 15 lainnya menjadi suspek.

Baca Selengkapnya

17 Warga Gunungkidul Suspek Antraks, Konsumsi Daging Kambing dari Sleman

49 hari lalu

17 Warga Gunungkidul Suspek Antraks, Konsumsi Daging Kambing dari Sleman

Setidaknya 17 warga Kabupaten Gunungkidul, diduga terpapar antraks setelah mengkonsumsi daging kambing bawaan dari Sleman, DIY

Baca Selengkapnya

Cegah Wabah Antraks Berulang, Periset BRIN Akan Kembangkan Vaksin Oral

21 Juli 2023

Cegah Wabah Antraks Berulang, Periset BRIN Akan Kembangkan Vaksin Oral

Vaksinasi hewan perlu segera dilakukan dalam mengendalikan wabah antraks di wilayah-wilayah endemi.

Baca Selengkapnya

Waspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia Selain Rabies

18 Juli 2023

Waspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia Selain Rabies

Selain rabies, terdapat berbagai penyakit hewan yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia, salah satunya adalah Jembrana.

Baca Selengkapnya

Kasus Antraks Gunungkidul, Pelaku Wisata Berharap Tak Pengaruhi Tren Kunjungan Wisata

11 Juli 2023

Kasus Antraks Gunungkidul, Pelaku Wisata Berharap Tak Pengaruhi Tren Kunjungan Wisata

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menilai status KLB antraks saat ini masih belum diperlukan karena situasi sudah relatif terkondisi.

Baca Selengkapnya

Cegah Antraks, Perhatikan Hal Ini saat Memilih Daging

10 Juli 2023

Cegah Antraks, Perhatikan Hal Ini saat Memilih Daging

Masyarakat diimbau tak sembarangan mengonsumsi daging hewan untuk mencegah infeksi spora antraks semakin meluas. Perhatikan hal ini.

Baca Selengkapnya