Said Aqil Siradj Sebut 14 Paket Kebijakan Ekonomi Belum Berdampak

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Amirullah

Sabtu, 21 Juli 2018 06:25 WIB

ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj saat hadir dalam Konferensi Pers Muhasabah Kebangsaan: Resolusi 2018 dan Refleksi 2017 di Gedung PBNU , 3 Januari 2018. Menurut PBNU ketimpangan merupakan kanker dalam pembangunan dan ancaman nyata bagi kesatuan dan persatuan bangsa. MAGANG TEMPO/Wildan Aulia Rahman

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU KH Said Aqil Siradj menyatakan 14 paket kebijakan ekonomi yang diterbitkan pemerintah tidak berdampak merata. Kalangan bawah masih belum merasakan hasilnya.

Baca: Said Aqil Sebut Prabowo Akan Minta Masukan Soal Cawapres dari Dia

"Pernah saya sampaikan kepada Pak Presiden, paket kebijakan ekonomi 14 kali, tapi belum menyentuh warga NU yang paling bawah. Tetangga saya di Cirebon tidak ada yang berubah, gitu-gitu aja, padahal sudah 14 kali paket kebijakan ekonomi," kata dia saat membuka Musyawarah Nasional IKA PMII di Hotel Luwansa, Jakarta, Jumat, 20 Juli 2018.

Menafsirkan sebuah ayat dalam Al Quran, Said Aqil menuturkan pemerintah seharusnya bekerja mengentaskan kemiskinan, memastikan kemakmuran rakyat, dan mempersatukan masyarakat.

Terkait kemiskinan, Said mengakui kinerja pemerintah yang menurunkan kemiskinan hingga di bawah satu digit yaitu 9,82 persen dari total penduduk Indonesia. "Tapi yang harus kita dorong adalah keadilan distribusi penguasaan tanah. Ada konglomerat yang punya tanah 5,2 juta hektare," katanya.

Presiden Joko Widodo menanggapi langsung kritikan Said Aqil. Soal kepemilikan lahan, dia enggan disalahkan.

"Memang ada satu orang atau perusahaan menguasai 200 ribu hektare, 600 ribu hektare. Ada," katanya. "Hanya, perlu saya sampaikan bahwa yang memberikan konsesi bukan saya. Saya tidak pernah memberi satu meter persegi pun kepada mereka," ujar Jokowi lagi.

Baca: Kelakar JK Soal Warna Tumpeng di Ulang Tahun Said Aqil Siradj

Soal kemiskinan, Jokowi berjanji akan terus mengembangkan infrastruktur. Pemerintah juga akan berfokus kepada pengembangan sumber daya manusia.

Salah satu program yang disiapkan Jokowi adalah membuka minimal seribu balai latihan kerja komunitas di pondok pesantren. Dari 29 ribu pondok yang terdaftar, saat ini pemerintah baru membuka 50 balai.

Jokowi juga berjanji mengembangkan bank wakaf mikro di pondok pesantren. Jika program itu bermanfaat bagi komunitas di sekitarnya, dia berencana menambah lagi jumlahnya.

Berita terkait

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

36 menit lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

48 menit lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

1 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

1 jam lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

2 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

12 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

12 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

12 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

13 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya