TNI Tak Mengejar Kelompok Bersenjata di Nduga Papua

Reporter

Syafiul Hadi

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 12 Juli 2018 21:30 WIB

Ilustrasi TNI AD. Tempo/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Daerah Militer XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi membantah adanya serangan udara oleh helikopter TNI di Kenyam, Nduga, Papua.

"Belum ada pergerakan pasukan TNI untuk mengejar Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Nduga baik dari darat maupun lewat udara," ujar Aidi dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 12 Juli 2018.

Baca juga: Gelombang Pengungsian Terjadi dari Nduga ke Kabupaten Asmat Papua

Menurut Aidi, hingga saat ini TNI belum pernah menggunakan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) berupa helikopter dan pesawat sayap untuk menyerbu kelompok bersenjata ini. Sejauh ini, kata dia, Alutsista hanya dipakai untuk penyaluran logistik dan membantu pemda. "Untuk membantu masyarakat mengatasi kesulitan rakyat khususnya dalam hal sarana angkut," katanya.

Sebelumnya, Bupati Nduga Papua Yarius Gwijangge meminta aparat keamanan tak melakukan serangan udara dalam mengejar kelompok bersenjata yang ada di wilayah itu. Yarius mengatakan tembakan tersebut berasal dari helikopter yang berputar di atas Kenyam. "Heli itu aksesnya dari Timika. Mereka tembak di atas Alguru," ucapnya.

Advertising
Advertising

Akibat serangan itu, kata Yarius, banyak warga Nduga yang lari ke hutan untuk menyelamatkan diri. Dia mengatakan meskipun tembakan yang dilakukan aparat keamanan itu tak diarahkan ke warga melainkan ke kelompok bersenjata, namun warga tetap lari ke hutan. "Saya minta warga tidak lari sembunyi ke hutan," tuturnya.

Aidi mengatakan selama ini TNI masih mengedepankan tindakan polisionir dalam menghadapi kelompok bersenjata. Sebab, status politik dan eskalasi ancaman di Papua adalah tertib sipil. "Sama dengan yang berlaku di daerah lain di seluruh wilayah Indonesia," ucapnya.

Baca juga: Ada Serangan Bersenjata, Pilkada 2018 di Nduga, Papua, Ditunda

Selain itu, Aidi menuturkan, penindakan hukum aparat keamanan selama ini juga ditujukan ke kelompok yang menggunakan senjata secara ilegal. Mereka, kata dia, telah melawan, merongrong kedaulatan negara, meneror rakyat sipil, hingga melakukan pembantaian yang tidak berperikemanusiaan. "Yang dilakukan aparat keamanan adalah pengamanan pemukiman, melindungi rakyat, serta penindakan hukum, bukan menyerang rakyat," tuturnya.

Aidi juga meminta warga tak perlu takut dengan aparat keamanan. Selain itu, dia mengimbau warga Nduga tetap di pemukiman yang dijaga aparat keamanan serta tak lari ke hutan. "Terutama di daerah yang ada aparat keamanannya, maka TNI-Polri akan menjamin keamanan rakyat," katanya.

Berita terkait

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

14 jam lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

16 jam lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

1 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

1 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

2 hari lalu

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya memang nakal saat masih muda. Pria berumur 72 tahun itu menyampaikan permintaan maaf kepada para senior-seniornya ketika masih aktif di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI (sekarang TNI) dulu.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

2 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

3 hari lalu

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

3 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

4 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya