Tunjangan Polri Naik 70 Persen, Tito Berterima Kasih ke Jokowi
Reporter
Andita Rahma
Editor
Ninis Chairunnisa
Rabu, 11 Juli 2018 13:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah menaikkan tunjangan kinerja Polri hingga 70 persen. Hal itu diutarakan oleh Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian dalam pidato di HUT Bhayangkara ke-72 di Istora Senayan, Jakarta Selatan.
"Kami juga mengucapkan terima kasih atas kebijakan Bapak Presiden RI yang telah meningkatkan ruang fiskal anggaran Polri, khususnya peningkatan tunjangan kinerja personel Polri menjadi 70 persen bersama-sama dengan TNI mulai Juli 2018 ini," kata Tito pada Rabu, 11 Juli 2018.
Baca: Peringati Hari Bhayangkara, Jokowi: Buang Budaya Koruptif Polri
Menurut Tito, tunjangan tersebut sangat berarti bagi personel Polri, khususnya untuk mereka yang bertugas di luar daerah. Misalnya, jajaran kepolisian yang bertugas di perbatasan atau Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas). Adanya tunjangan tersebut, kata Tito, membuat personel-personel lebih semangat dalam bekerja.
Dalam peringatan HUT Bhayangkara juga Tito mengklaim Polri telah sukses menjalankan program promoter (profesional, modern dan terpercaya). Ke depan, ia akan terus melanjutkan program tersebut guna meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. "Program Promoter difokuskan pada tiga kebijakan utama yang sederhana, yaitu Peningkatan Kinerja, Perbaikan Kultur, dan Manajemen Media," ujarnya.
Baca: Polri Klaim Telah Sukses Tingkatkan Kepercayaan Publik
Peningkatan kinerja, kata Tito, diwujudkan melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, profesionalisme dalam penegakan hukum, dan pemeliharaan stabilitas kamtibmas secara optimal. Sedangkan perbaikan kultur diwujudkan dengan menekan budaya koruptif, menghilangkan arogansi kekuasaan, dan menekan kekerasan eksesif. Adapun manajemen media dilaksanakan pada media konvensional dan media sosial dengan mengangkat prestasi-prestasi Polri dan menetralisir berita negatif dan hoax.
Tito mengklaim selama dua tahun implementasi, program promoter telah menunjukkan hasil yang baik. Menurut dia, kepercayaan publik terhadap institusi Polri terus meningkat. Polri yang pada tahun 2016 termasuk dalam tiga institusi paling tidak dipercaya publik.
Baca: Indonesia Masuk 10 Negara Teraman, Jokowi Minta Polri Tak Lengah
Kini berdasarkan hasil survei yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga pada 2018, Polritelah berada pada tiga besar lembaga dengan kepercayaan publik terbaik. "Terlepas dari berbagai capaian prestasi tersebut, kami menyadari masih banyak kelemahan Polri," kata Tito.
Langkah selanjutnya, Tito mengatakan Polri berjanji untuk melaksanakan perbaikan agar kepercayaan masyarakat dapat terjaga dan meningkat. Beberapa agenda nasional yang akan menjadi fokus Polri ke depan antara lain pemeliharaan situasi kamtibmas pascapilkada 27 Juni, penyelenggaraan Asian Games 2018 di empat provinsi dan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Bali, serta tahapan pilpres dan pileg 2019. Polri bersama seluruh komponen pemerintah dan masyarakat akan bekerja maksimal untuk menjamin stabilitas keamanan dalam negeri.