Sebulan Sebelum Pendaftaran Capres, Demokrat - Golkar Kian Mesra

Reporter

Syafiul Hadi

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 11 Juli 2018 06:45 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin (kiri) dan Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan (kanan) bersiap memulai rapat darurat di DPP Demokrat, Jakarta, 3 Januari 2018. Rapat ini digelar lima hari menjelang penutupan masa pendaftaran calon kepala daerah pada 8 Januari 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta -Partai Demokrat dan Partai Golkar akan meningkatkan pertemuan antara kedua kubu mendekati pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada 13 Agustus 2018 mendatang.

"Akan terus berkomunikasi intens dengan Partai Golkar lewat Mas Airlangga," ujar Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan di kawasan Kuningan, Jakarta, pada Selasa, 10 Juli 2018 ihwal yang dijagokan untuk capres dan cawapres di Pilpres 2019.

Baca : SBY Sebut Demokrat Saat Ini Belum Punya Calon Presiden

Awal pertemuan intens kedua partai ini dimulai saat Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY pada sore hari kemarin. Airlangga menyambangi SBY di rumahnya di Mega Kuningan Timur, Jakarta.

Hinca mengatakan pertemuan intens ini akan dilakukan mengingat pendaftaran calon presiden tersisa 30 hari ke depan. Meski begitu, kata Hinca, pertemuan pertama Airlangga dan SBY belum berbuah keputusan politik. "Belum ada keputusan yang bisa diambil. Saling bertukar informasi saja tadi, saling update," katanya.

Hinca tak membantah bahwa Demokrat memang tengah membahas tentang kemungkinan koalisi poros ketiga. Namun, ketika ditanya apakah kunjungan Golkar ke Demokrat ini tanda berkoalisi, dia menjawab dengan kelakar.

"Coba tadi lihat baju Mas Airlangga, warna apa tuh? aku hanya bilang bajunya saja kan, mirip-mirip baju saya tadi," katanya sembari tertawa.

Demokrat memang tengah gencar membangun koalisi untuk pilpres 2019. Partai berlambang mercy ini memang belum menyatakan diri akan ke arah mana dukungan mereka.
Simak juga : Apakah Abu Bakar Baasyr Meninggal? Hoax, Ini Penjelasan Kalapas

Adapun SBY mengatakan partainya tengah mematangkan dukungan dalam pilpres 2019. "Mudah-mudahan segera bisa kami putuskan, tetapi politik saat ini masih sangat cair dan dinamis," ujar SBY kepada awak media di hari yang sama.

Saat ini masih ada dua kubu yang bakal memajukan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2019. Kubu inkumben Presiden Joko Widodo baru-baru ini menyebut telah memiliki seorang calon wakil presiden.

Jokowi, sebagai capres, yang didukung koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai Hanura, Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diperkirakan akan menghadapi kubu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Berita terkait

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

43 menit lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

2 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

3 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

3 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

4 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

4 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

5 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

7 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya