Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin (kiri) dan Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan (kanan) bersiap memulai rapat darurat di DPP Demokrat, Jakarta, 3 Januari 2018. Rapat ini digelar lima hari menjelang penutupan masa pendaftaran calon kepala daerah pada 8 Januari 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta -Partai Demokrat dan Partai Golkar akan meningkatkan pertemuan antara kedua kubu mendekati pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada 13 Agustus 2018 mendatang.
"Akan terus berkomunikasi intens dengan Partai Golkar lewat Mas Airlangga," ujar Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan di kawasan Kuningan, Jakarta, pada Selasa, 10 Juli 2018 ihwal yang dijagokan untuk capres dan cawapres di Pilpres 2019.
Awal pertemuan intens kedua partai ini dimulai saat Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY pada sore hari kemarin. Airlangga menyambangi SBY di rumahnya di Mega Kuningan Timur, Jakarta.
Hinca mengatakan pertemuan intens ini akan dilakukan mengingat pendaftaran calon presiden tersisa 30 hari ke depan. Meski begitu, kata Hinca, pertemuan pertama Airlangga dan SBY belum berbuah keputusan politik. "Belum ada keputusan yang bisa diambil. Saling bertukar informasi saja tadi, saling update," katanya.
Hinca tak membantah bahwa Demokrat memang tengah membahas tentang kemungkinan koalisi poros ketiga. Namun, ketika ditanya apakah kunjungan Golkar ke Demokrat ini tanda berkoalisi, dia menjawab dengan kelakar.
"Coba tadi lihat baju Mas Airlangga, warna apa tuh? aku hanya bilang bajunya saja kan, mirip-mirip baju saya tadi," katanya sembari tertawa.
Adapun SBY mengatakan partainya tengah mematangkan dukungan dalam pilpres 2019. "Mudah-mudahan segera bisa kami putuskan, tetapi politik saat ini masih sangat cair dan dinamis," ujar SBY kepada awak media di hari yang sama.
Saat ini masih ada dua kubu yang bakal memajukan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2019. Kubu inkumben Presiden Joko Widodo baru-baru ini menyebut telah memiliki seorang calon wakil presiden.
Jokowi, sebagai capres, yang didukung koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai Hanura, Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diperkirakan akan menghadapi kubu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.