Cawapres Jokowi, Pengamat: Peluang Kandidat Non Partai Tinggi

Selasa, 10 Juli 2018 10:18 WIB

SMRC menyatakan Joko Widodo mendapat skor paling tinggi dalam survei kriteria kualitas personal, Jakarta, Kamis, 5 Juli 2018.

TEMPO.Pengamat politik Saiful Mujani Research Center (SMRC), Djayadi Hanan berpendapat calon presiden Joko Widodo akan lebih memilih calon wakil presiden atau cawapres dari kalangan non partai. "Kemungkinan cawapres Jokowi di luar orang partai lebih besar," kata Djayadi saat dihubungi, Selasa 10 Juli 2018.

Menurut Djayadi, kemungkinan itu untuk menghindari kecemburuan bagi partai koalisi jika Jokowi memilih cawapres dari partai. Saat ini Jokowi diusung lima partai koalisi yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Golkar, Hanura, Nasdem dan PPP.

Baca:
Megawati: Cawapres Jokowi Diumumkan saat ...
Juru Bicara: Partai Koalisi Sepakat Anies ...

Jika Jokowi memilih Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang sudah membentuk gerakan Golkar Jokowi (Gojo), misalnya, akan menimbulkan kecemburuan terutama partai Islam seperti PPP dan PKB yang menyodorkan Muahaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres. Atau sebaliknya, Jokowi memilih ketua umum PPP Romahurmuziy atau Cak Imin hal ini juga akan memicu kecemburuan khususnya Golkar sebagai partai dengan suara terbesar dalam koalisi.

Djayadi menyebutkan kriteria lain yang menjadi pertimbangan Jokowi adalah kombinasi capres-cawapres antara nasionalis dan relegius. "Karena bagaimana pun, suara-suara dari kalangan keumatan dan santri sangat menentukan."

Advertising
Advertising

Menurut Djayadi cawapres dari non partai menjadi pilihan yang tepat bagi Jokowi untuk menjaga kesolidan partai koalisi. Agar tidak ada keinginan partai yang tidak terpenuhi. Maka, Jokowi harus memperhatikan aksebilitas cawapres dari non partai supaya diterima oleh partai pendukung. "Jika nanti cawapres Jokowi orang non partai, maka aksebilitasnya harus tinggi."

Baca:
Partai Demokrat: AHY Layak untuk Cawapres ...
PKS Soal Kalkulasi Tukar Posisi Cawapres ...

Joko Widodo mengaku telah mengantongi nama cawapres yang akan mendampinginya dalam pemilihan presiden atau pilpres 2019. Setelah menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis pada Ahad malam, 8 Juli 2018.

Megawati mengatakan pengumuman nama cawapres Jokowi untuk Pilpres 2019 menunggu waktu yang tepat. “Pengumuman dilakukan pada momentum tepat, dan dalam cuaca yang cerah, secerah ketika matahari terbit dari timur. Jadi tunggu saja dan sabar."

Menurut Romahurmuziy, nama cawapres Jokowi yang sudah mengerucut itu berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. "Ada politisi, cendekiawan, purnawirawan TNI-Polri, kalangan teknokrat, dan profesional."

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

5 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

6 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Hasto soal Berbohong ke Megawati Tak Akan Maju Cawapres: Kan Sudah Pamit Baik-baik

25 hari lalu

Gibran Tanggapi Hasto soal Berbohong ke Megawati Tak Akan Maju Cawapres: Kan Sudah Pamit Baik-baik

Gibran menanggapi pernyataan Hasto yang menyinggung proses pencalonannya sebagai wakil presiden di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Pilpres 2024: Kilas Balik Cawapres Gibran Disebut Nepo Baby oleh Media Asing

29 hari lalu

Kontroversi Pilpres 2024: Kilas Balik Cawapres Gibran Disebut Nepo Baby oleh Media Asing

Jelang Pemilu 2024, Presiden Jokowi ramai dibincangkan melakukan praktik nepotisme. Gibran, putra sulungnya, yang maju cawapres pun disebut Nepo Baby

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

30 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

39 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Cuit Percakapan Polisi dan Penjahat di Film India, Mahfud Md: Bukan untuk Menyindir

40 hari lalu

Cuit Percakapan Polisi dan Penjahat di Film India, Mahfud Md: Bukan untuk Menyindir

"Bukan untuk menyindir siapa-siapa. Mungkin cerita film ini bisa menjadi semacam kuliah Ramadhan bagi kita," kata mahfud Md.

Baca Selengkapnya

Anatomi Trump Siap Kembali Bertarung dengan Biden

48 hari lalu

Anatomi Trump Siap Kembali Bertarung dengan Biden

Donald Trump berharap untuk berpasangan dengan Gubernur Texas, Greg Abbott sebagai cawapres buat bertarung di Pimpres Amerika Serikat 2024.

Baca Selengkapnya

Ditemui Komandan TKN Pemilih Muda, Gibran Bantah Bahas Politik dan Jabatan Menteri

58 hari lalu

Ditemui Komandan TKN Pemilih Muda, Gibran Bantah Bahas Politik dan Jabatan Menteri

"Nggak. Itu mereka mengisi acara di UNS, mampir sini sebentar, tanda tangan buku," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Ganjar Sebut Insentif Mobil Hybrid Belum Perlu, tapi Mendukung

25 Februari 2024

Ganjar Sebut Insentif Mobil Hybrid Belum Perlu, tapi Mendukung

Ganjar Pranowo menilai insentif mobil hybrid lebih banyak dinikmati masyarakat yang mampu secara ekonomi.

Baca Selengkapnya