Tiru Strategi Pilgub DKI, PKS Dorong Demokrat Bentuk Poros Ketiga

Reporter

Syafiul Hadi

Senin, 9 Juli 2018 21:42 WIB

Mohamad Sohibul Iman. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan sempat mengusulkan ke Partai Demokrat untuk membentuk poros ketiga dalam pemilihan presiden atau pilpres 2019. Tujuannya, kata dia, agar pilpres menjadi dua putaran seperti pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta 2017.

Sohibul menyampaikan hal itu saat bertemu dengan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarif Hasan beberapa waktu lalu. Menurut dia, poros ketiga dapat mengakomodasi partai yang ingin berkoalisi untuk mengusung kadernya masing-masing.

Baca: PKS Membantah Bahas Struktur Kabinet Bersama Gerindra dan PAN

"Maka saya usulkan tahap pertama kami lakukan dua poros, supaya muncul empat orang. Berarti empat partai terakomodasi," ujar Sohibul kepada awak media di kantor Dewan Pimpinan Pusat PKS, Jakarta, Senin, 9 Juli 2018.

Sohibul menuturkan poros ketiga memang ingin dibentuk sebagai salah satu formula melawan calon pesiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi . Menurut dia, jika Demokrat masuk ke koalisi PKS, nantinya hanya akan ada dua pasangan calon dalam pilpres.

Sohibul ingin menerapkan startegi pilpres dua putaran seperti yang terjadi pada pilkada DKI 2017. Saat itu, Demokrat bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpasangan dengan Sylviana Murni.

Simak: Presiden PKS: Anies Baswedan Berpeluang Tinggi Menang di Pilpres

Pasangan calon tersebut meraih suara terendah sehingga menjadikan pilkada DKI dua putaran. Setelah itu, PAN memberikan dukungannya ke pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. "Kalau kami dari awal itu melawan Pak Jokowi itu satu formula, itu kan berarti yang tampil cuma dua orang, ya kan. Tentu ada pihak-pihak yang kemudian aspirasinya tak tertampung," ucapnya.

Sohibul mencontohkan poros ketiga dapat dibentuk dengan koalisi seperti Demokrat, PAN, dan PKB. Dengan adanya poros ini, kata dia, pilpres akan menjadi dua putaran. "Nah diputaran kedua baru kami saling dukung," tuturnya.

Lihat: Kata Presiden PKS Soal Wacana Duet Prabowo - AHY

Hingga saat ini, ada dua koalisi yang sudah memantapkan diri untuk pilpres 2019. Yaitu, koalisi pemerintah pendukung Jokowi yang terdiri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai Hanura, Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Di kubu oposisi, ada koalisi yang berisikan Partai Gerindra, dan PKS.

Adapun partai yang belum menentukan sikap yaitu Partai Demokrat, PKB, PAN dan Partai Berkarya. PAN digadang-gadang akan berlabuh di kubu oposisi, sedangkan PKB akan bertengger di kubu pemerintah.

Berita terkait

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

1 jam lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

2 jam lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

2 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

3 jam lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

17 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

1 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

1 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

1 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

1 hari lalu

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

PKS memilih tak menggubris pernyataan Partai Gelora yang menolak rencana mereka bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya