Jokowi dan Megawati Semakin Intens Bertemu

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Amirullah

Senin, 9 Juli 2018 09:40 WIB

Pertemuan tiga jam Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Istana Batutulis Bogor, Minggu 22 Oktober 2017. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin intens menjelang pendaftaran pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Kemarin, Ahad malam, 8 Juli 2018, keduanya kembali bertemu di Istana Batu Tulis, Bogor selama satu jam 50 menit.

Baca: Cawapres Jokowi, Puan Maharani: Dibahasnya Sama Ibu Megawati

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan Megawati dan Jokowi membahas banyak hal. “Beberapa hal strategis dibahas terkait hasil kunjungan Presiden Bank Dunia, Persiapan Asian Games, berbagai agenda strategis bangsa dan negara, termasuk pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden," katanya melalui keterangan tertulis, Senin, 9 Juli 2018.

Megawati dan Jokowi pernah bertemu sekitar sebulan lalu di tempat yang sama, tepatnya pada 12 Juni 2018. Keduanya saat itu bertemu selama dua jam 10 menit sambil berbuka puasa bersama.

Saat membahas soal pendamping Jokowi, Megawati sempat memberikan masukan agar penetapan cawapres dilakukan dengan pertimbangan matang karena mereka akan menjadi pemimpin bangsa. Jokowi juga diminta terus melakukan kontemplasi agar benar-benar memahami aspirasi rakyat Indonesia sambil memohon petunjuk dari Tuhan.

Advertising
Advertising

Hasto menuturkan, pertemuan di Batu Tulis menepis anggapan dari berbagai pengamat politik yang mencoba membuat jarak, bahkan memisahkan antara Jokowi, Megawati, dan PDI Perjuangan. Dia menyebut kepemimpinan Megawati dan Jokowi saling melengkapi dan satu kesatuan.

Baca: Megawati Belum Diperiksa dalam Kasus BLBI, Ini Alasan KPK

Menurut dia, Megawati sangat kokoh dalam prinsip, dan berpolitik dengan keyakinan untuk rakyat. Sementara Jokowi memiliki kemampuan teknokratis serta model kepemimpinan yang membangun dialog, merangkul, dan terus membumikan Pancasila dalam tradisi kepemimpinan yang turun ke bawah, atau merakyat.

"Kedua pemimpin bangsa tersebut, dengan demikian, saling melengkapi, bersinergi, dan disatukan oleh emotional bonding (ikatan emosional) dengan Bung Karno, Proklamator dan Bapak Bangsa Indonesia," ujarnya.

Berita terkait

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

44 menit lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

1 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

16 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

20 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

22 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

23 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

1 hari lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya