JK Merasa Lebih Cocok dengan AHY Ketimbang Anies Baswedan

Senin, 9 Juli 2018 07:04 WIB

Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan berbincang santai dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat menghadiri perayaan hari ulang tahun JK di rumah dinas JK, Jakarta, 15 Mei 2017. Dalam perayaan ulang tahun JK yang ke-75 itu, Anies didampingi wakilnya, Sandiaga Uno. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau biasa disapa JK mengatakan secara teori ia lebih cocok jika berpasangan dengan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY ketimbang Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden dan wakil presiden 2019.

Alasannya, kata mantan ketua umum Partai Golkar ini, ia merasa memiliki banyak perbedaan dengan anak pertama Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu. Sementara jika bersama Anies, sebaliknya.

Baca: JK Ogah Melawan Jokowi di Pilpres 2019

"Terlalu banyak kesamaan. Walaupun dia (Anies) lahir di Jawa, dia tidak terlalu dikenal sebagai orang Jawa," kata Kalla saat menerima wawancara Tempo di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2018.

Menurut teorinya, Kalla menjelaskan, masyarakat menginginkan pasangan capres dan cawapres yang memiliki perbedaan baik dari asal partai, golongan, atau suku agar saling melengkapi satu sama lain.

Advertising
Advertising

"Kalau AHY, perbedaannya banyak. Hampir semuanya berbeda malah," ucapnya. "Kalau dari sisi teori, harus saling menambah, iya (cocok)," kata Kalla.

Sebelumnya, Partai Demokrat disebut-sebut ingin merangkul Kalla dan memasangkannya dengan AHY sebagai calon presiden dan calon wakil presiden 2019. Kalla berujar belum pernah ada pembicaraan antara ia dan Partai Demokrat terkait hal ini.

Baca: Ada Anak Buah Adik Ipar JK di Balik Deklarasi Anies Capres 2019

Selain belum ada pembicaraan, kata Kalla, Partai Demokrat tidak bisa sendirian mencalonkan pasangan calon presiden. Demokrat hanya memiliki 10 persen kursi Dewan Perwakilan Rakyat, sedangkan undang-undang mensyaratkan partai yang mau mengusung pasangan calon presiden harus memiliki 20 persen kursi di DPR."Kami belum bicarakan. Apalagi juga mendapatkan 20 persen itu butuh tiga partai lagi," ucapnya.

Ia menyatakan sejatinya ingin istirahat dari dunia politik. Namun hal itu bisa saja berubah. "Istirahat itu masih ada yang di atasnya, yaitu kepentingan bangsa dan negara," ucap JK.

Berita terkait

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

57 menit lalu

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka suara soal 2.086 hektare lahan di IKN yang masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

2 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

4 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

6 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

1 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

2 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

2 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

3 hari lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

3 hari lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya