Polisi Surati Orang Tua Calon Taruna Akpol: Jangan Intervensi
Reporter
Andita Rahma
Editor
Syailendra Persada
Jumat, 6 Juli 2018 16:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Polri mengirimkan surat resmi kepada orang tua atau wali calon taruna (catar) Akademi Kepolisian atau Akpol tahun ajaran 2018. Dalam surat dua halaman itu, salah satunya berisi permintaan dari kepolisian agar orang tua calon taruna Akpol tidak mengintervensi panitia seleksi.
Asisten Kepala Kepolisian RI Bidang Sumber Daya Manusia, Inspektur Jenderal Arief Sulistyanto, berharap dengan adanya surat itu maka calon taruna Akpol yang terpilih bakal memiliki komitmen untuk jujur. "Ini pertama kalinya kami mengeluarkan surat seperti itu," ujar Arief di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Juli 2018.
Baca: Kapolri Wacanakan Moratorium Kombes, Bagaimana Reaksi DPR?
Lewat surat yang diteken oleh Arief, Mabes Polri mengatakan akan menerapkan prinsip bersih dari praktek penyimpangan selama seleksi, transparan, akuntabel. Makanya, mereka meminta dukungan dari orang tua para calon taruna Akpol.
Ada tiga poin utama dari surat tersebut. Pertama, polisi meminta orang tua untuk terus memotivasi anak mereka yang ikut seleksi agar berjuang sekuat tenaga dengan kemampuan sendiri.
Kedua, Mabes Polri meminta orang tua tidak terpengaruh oleh tawaran dari orang-orang yang menjanjikan bisa meloloskan anak mereka. Polisi berjanji untuk menutup celah dari praktek suap sehingga mereka meminta orang tua untuk tidak percaya tawaran semacam itu.
Simak juga: Kompolnas Sebut Keputusan Moratorium Jabatan Kombes Terlambat
Ketiga, Polisi meminta agar orang tua juga tidak berusaha mengintervensi panitia. Sebab, hal tersebut malah akan merugikan anak mereka yang sedang berjuang lolos seleksi calon taruna Akpol.
Arief mengatakan tahun ajaran ini hanya ada 250 calon taruna yang bakal lolos seleksi masuk Akpol. Lewat surat itu, Asisten Kepala Mabes Polri ini juga berharap orang tua bakal legowo jika anak mereka tidak lolos seleksi Calon Taruna Akpol.