Polisi Hilang Pasca-Pilkada Papua, Polda Turunkan 100 Personel

Sabtu, 30 Juni 2018 13:43 WIB

Sejumlah Pemuda Papua yang tergabung dalam Perhimpunan Persatuan Aksi Solidaritas umtuk Transparansi dan Independensi Indonesia (PASTI Indonesia), mendatangi Gedung KPK, Jakarta, 27 September 2016. Dengan menggunakan pakaian khas Papua, mereka mendesak KPK untuk mengusut kasus korupsi yang diduga melibatkan sejumlah pejabat yang akan ikut mencalonkan diri pada Pilkada serentak pada 2017 mendatang. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua menurunkan seratus personel untuk mencari dua anggotanya yang hilang saat membawa kotak berisi hasil pemungutan suara pemilihan kepala daerah atau pilkada Papua. “Personel diturunkan sekitar seratus orang untuk menyisir sepanjang Sungai Mamberamo Raya,” kata Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli melalui pesan pendek, Sabtu, 30 Juni 2018.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menjelaskan, keduanya menghilang setelah terjadi penyerangan oleh kelompok bersenjata. Penyerangan terjadi siang hari seusai pemungutan suara, Rabu, 27 Juni 2018. Saat itu, sembilan petugas kepolisian bersama Kepala Distrik Torere Obaja Foraro menggunakan dua kapal cepat membawa logistik pilkada dan hasil pemungutan suara ke Distrik Torere.

Baca: Bawa Logistisk Pilkada Papua, Kepala Distrik Tewas Diserang Kelompok Bersenjata

Dalam perjalanan itu, ucap Setyo, terjadi penyerangan oleh kelompok bersenjata. Akibatnya, Kepala Distrik Torere tewas dalam baku tembak. Sedangkan lima polisi terjun ke sungai. Tiga di antaranya bisa menyelamatkan diri, sementara dua lain, yaitu Inspektur Dua Jesayas H. Nusi dan Brigadir Sinton Kabarek, belum diketahui keberadaannya sampai sekarang.

Setyo menyebutkan pelaku penyerangan tersebut diduga masih satu kelompok dengan mereka yang menembaki pesawat Brimob di Bandara Keneyam, Papua, dua hari lalu. Menurut dia, kelompok bersenjata tersebut diduga sengaja mengganggu pelaksanaan pilkada untuk eksistensi kelompoknya.

Simak juga: Kapolri Sebut Penembakan Pesawat di Papua Terkait Pilkada

Saat ini, kata Setyo, polisi masih memburu kelompok bersenjata tersebut. Mabes Polri juga sudah mengirim pasukan tambahan untuk mengamankan wilayah di Papua. "Kamis kemarin sudah berangkat pasukan tambahan ke Papua. Untuk detail jumlahnya, saya lupa," ujarnya.

Advertising
Advertising

Polisi menyatakan kelompok bersenjata yang diduga ingin mengganggu jalannya pilkada Papua itu bersembunyi di wilayah pegunungan. "Kesulitan medan di hutan dan pegunungan Papua menjadi kendala lapangan dalam pemburuan," tutur Setyo.

Berita terkait

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

6 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

23 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

3 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya