3 Warga Kenyam, Papua, Tewas Diserang Kelompok Bersenjata

Reporter

Syafiul Hadi

Selasa, 26 Juni 2018 08:59 WIB

Pesawat Twin Otter milik maskapai Trigana Air yang ditembak, sedang parkir di lapangan terbang Keneyam, Nduga. Foto: Jubi

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) Papua kembali menyerang warga di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Senin, 25 Juni 2018. Kelompok ini menyerang warga saat melarikan diri seusai menembaki pesawat Trigana Air jenis Twin Otter yang disewa Korps Brigade Mobil (Brimob) ketika sedang mendarat.

"Sambil melarikan diri KKSB juga membantai tiga orang warga sipil hingga meninggal dan seorang anak kecil luka parah," ujar Kepala Penerangan Daerah Militer XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 25 Juni 2018.

Baca: Pesawat Brimob Ditembak di Bandara Kenyam Papua

Sebelumnya, pesawat yang membawa 15 orang anggota BKO Brimob untuk pengamanan pilkada berangkat dari Bandara Wamena, Jayawijaya. Pesawat tersebut mendarat di Bandara Keneyam sekitar pukul 09.40 WIT.

Pada saat menuju taxi out untuk parkir, sekitar 15 orang tak dikenal mulai menembaki sisi kiri badan pesawat. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIT. Akibat dari penembakan tersebut, pilot pesawat, Abdillah Kamil terkena serpihan peluru di bagian bahu sebelah kanan dan kepala bagian belakang.

Menurut Aidi, KKSB Papua ini menyerang masyarakat saat melarikan diri ketika dikejar aparat seusai menembaki pesawat. Dia berujar KKSB sempat kontak senjata dengan pasukan pengaman Yonif 755/Yalet dibantu oleh aparat kepolisian dan satuan Brimob. "Kelompok KKSB melarikan diri ke arah ujung landasan arah datangnya pesawat," katanya.

Baca: Usai Tembak Pesawat Brimob, Kelompok Ini Serang Warga Nduga

Advertising
Advertising

Aidi berujar kelompok ini kemudian menyerang warga di Kampung Koteka, Buah Tengah Distrik Kenyam. KKSB tersebut berjumlah sekitar 15 orang dengan senjata laras panjang jenis AK-47 sebanyak 6 pucuk, 2 pucuk FNC, serta 2 pistol. "Yang lainnya bersenjata panah, tombak dan golok menganiaya masyarakat sipil," ucapnya.

Aidi mengatakan tiga korban tewas yang ditembak dan dianiaya KKSB adalah Margaretha Pali (28), Hendrik Sattu Kola (38), serta Zainal Abidin (20). Margaretha tewas ditembak di bagian kepala dan suaminya, Hendrik, tewas akibat tembakan di bagian perut. "Zainal Abidin tertembak di bagian rusuk saat hendak melarikan diri," tuturnya.

Selain mereka, Arjuna Kola (6) merupakan putra dari Margaretha dan Hendrik juga mengalami luka-luka. Arjuna terluka setelah terkena sabetan parang di pelipis kiri nyaris ke hidung.

TAUFIQ SIDDIQ

Berita terkait

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

1 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

18 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

3 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya