Partai Demokrat: Polri dan BIN Paling Tidak Netral Soal Pilkada

Minggu, 24 Juni 2018 12:25 WIB

Tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, Milton Crosby - Boyman Harun (kanan), Karolin Margret Natasa - Suryadman Gidot (tengah) dan Sutarmidji - Ria Norsan (kanan) mengikuti Debat Publik terakhir Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat di Pontianak, Kamis 21 Juni 2018. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengatakan partainya paling banyak menemukan ketidaknetralan oknum-oknum yang berasal dari lembaga Kepolisian RI dan Badan Intelijen Negara (BIN) menjelang pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak 2018. “Yang kami paling rasakan sekarang adalah ketidaknetralan dari oknum-oknum di Polri dan BIN,” katanya saat dihubungi, Ahad, 24 Juni 2018.

Ferdinand mengatakan memiliki bukti mengenai itu. Ia menyampaikan hal tersebut menyusul pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut masih banyak pihak Polri, BIN, dan TNI yang tidak netral dalam pilkada.

Baca:
SBY Sebut Rumah Deddy Mizwar Digeledah M...
SBY Minta Pemerintah Bantu Rakyat Tidak...

SBY mengatakan ada sejumlah pihak ketiga lembaga itu yang seharusnya netral tapi malah mendukung salah satu calon kepala daerah. “Yang saya sampaikan ini, cerita tentang ketidaknetralan elemen atau oknum dari BIN, Polri, TNI, itu nyata adanya. Ada kejadiannya, bukan hoax,” kata SBY di Bogor, Sabtu, 23 Juni.

Namun, menurut Ferdinand, TNI masih cukup netral dalam pilkada ini. Dia mengatakan partainya tidak menemukan bukti ketidaknetralan TNI menjelang pilkada serentak 2018. “Tapi upaya untuk menggoda TNI menjadi tidak netral itu tetap ada.”

Advertising
Advertising

Berbeda dengan TNI, kata Ferdinand, Partai Demokrat memiliki bukti yang terang mengenai ketidaknetralan polisi. Dia menjabarkan sejumlah bukti antara lain mutasi Wakil Kepala Kepolisian Daerah Maluku Brigadir Jenderal Hasanudin pada 20 Juni 2018. Menurut dia, Wakapolda itu dimutasi karena menyuruh anak buahnya mendukung salah satu calon. “Itu alasannya Wakapolda dicopot,” katanya.

Baca:
SBY Minta Pemerintah Bantu Rakyat Tidak...
Bantah SBY, Pemprov Jabar: Tak Ada...

Selain itu, buktinya adalah beredarnya foto Kapolda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw dengan sejumlah kader Partai Indonesia Perjuangan (PDIP). Dalam foto itu, kata dia, tampak Kapolda mengacungkan dua jari, bentuk dukungan untuk pasangan calon Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. “Itu sangat kami sayangkan,” ucapnya.

Sedangkan untuk BIN, Ferdinand mengatakan Partai Demokrat juga belum memiliki bukti yang terang mengenai ketidaknetralan lembaga ini dalam pilkada. Namun dia mengklaim dapat merasakan ketidaknetralan lembaga itu. “Kami rasakan operasi-operasi itu, tapi memang sulit dibuktikan, karena operasi intelijen kan memang senyap dan tertutup.”

Berita terkait

Pimpinan MPR Datang ke Cikeas, Undang SBY Hadiri Pelantikan Prabowo

14 jam lalu

Pimpinan MPR Datang ke Cikeas, Undang SBY Hadiri Pelantikan Prabowo

Pimpinan MPR menyambangi kediaman Mantan Presiden SBY di Cikeas sore ini untuk mengundang hadir ke pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

KPU Depok Akan Gelar Debat Perdana: Rencana Jadwal, Lokasi, dan Sistem ID Card

14 jam lalu

KPU Depok Akan Gelar Debat Perdana: Rencana Jadwal, Lokasi, dan Sistem ID Card

KPU Kota Depok bakal menggelar debat perdana yang kemungkinan besar pada 26 atau 27 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Awasi Ujaran Kebencian di Pilkada 2024, Bawaslu Gandeng TikTok hingga Google

14 jam lalu

Awasi Ujaran Kebencian di Pilkada 2024, Bawaslu Gandeng TikTok hingga Google

Bawaslu menggandeng berbagai pihak dalam melakukan pengawasan ujaran kebencian dan misinformasi pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Keppres-Perpres-Revisi UU Terbaru yang Diteken Jokowi Menjelang Lengser

16 jam lalu

Keppres-Perpres-Revisi UU Terbaru yang Diteken Jokowi Menjelang Lengser

Menjelang lengser, Presiden Jokowi meneken Kepres, Perpres dan Revisi UU. Terkait apa saja?

Baca Selengkapnya

Intip Tugas Korps Pemberantasan Korupsi Polri yang Dibentuk Jokowi

17 jam lalu

Intip Tugas Korps Pemberantasan Korupsi Polri yang Dibentuk Jokowi

Presiden Jokowi membentuk Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di bawah naungan Polri. Apa saja tugasnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Bikin Korps Pemberantasan Korupsi Polri Menjelang Lengser

18 jam lalu

Jokowi Bikin Korps Pemberantasan Korupsi Polri Menjelang Lengser

Presiden Jokowi membentuk Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Pembentukan korps di bawah naungan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Baca Selengkapnya

Polri Sebut Jaringan Helen Bersaudara Dapat Pasokan Narkoba dari Medan

18 jam lalu

Polri Sebut Jaringan Helen Bersaudara Dapat Pasokan Narkoba dari Medan

Polisi telah mengantongi identitas pemasok narkoba dari ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Perpres Baru untuk Pembentukan Korps Pemberantasan Korupsi Polri

19 jam lalu

Jokowi Teken Perpres Baru untuk Pembentukan Korps Pemberantasan Korupsi Polri

Korps Pemberantasan Korupsi merupakan unsur pelaksana tugas pokok bidang pemberantasan tindak pidana korupsi yang berada di bawah Kapolri.

Baca Selengkapnya

Persatuan Gereja Indonesia Minta Kapolri Meninjau Ulang Pemecatan IPDA Rudy Soik, Polisi yang Bongkat Kasus Mafia BBM

20 jam lalu

Persatuan Gereja Indonesia Minta Kapolri Meninjau Ulang Pemecatan IPDA Rudy Soik, Polisi yang Bongkat Kasus Mafia BBM

Propam Polri menyatakan, pemecatan IPDA Rudy Soik adalah wewenang Polda NTT.

Baca Selengkapnya

Ihwal MPR Antar Undangan Pelantikan Prabowo-Gibran ke SBY dan Megawati

1 hari lalu

Ihwal MPR Antar Undangan Pelantikan Prabowo-Gibran ke SBY dan Megawati

Pimpinan MPR akan mengantarkan undangan pelantikan Prabowo-Gibran ke SBY pada Kamis sore, 17 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya