Begini Doa dan Harapan Relawan di Ulang Tahun Jokowi ke 57
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Juli Hantoro
Kamis, 21 Juni 2018 01:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Relawan Joko Widodo atau Jokowi berharap presiden ketujuh itu bisa semakin amanah dalam mengemban tugasnya sebagai kepala negara. Harapan itu disampaikan relawan saat mengadakan syukuran dan potong tumpeng untuk memperingati ulang tahun ke-57 Jokowi di Taman Pandang Monumen Nasional, Jakarta, Rabu, 20 Juni 2018.
"Kami berharap diberikan kesehatan dan tetap amanah," kata Ketua Umum Gerakan Rakyat Nusantara R. Juniono Soehartjahjono.
Baca juga: Presiden Jokowi Ulang Tahun: Kadonya? Tagar Happy56Jokowi
Ulang tahun Jokowi ke-57 jatuh pada Kamis, 21 Juni 2018. Relawan memotong dua tumpeng dan satu kue tart tepat pukul 00.00, di hari milad Jokowi.
Juniono mengatakan syukuran ulang tahun Jokowi telah dua kali dilakukan relawan di Taman Pandang. Menurut Juniono, kegiatan ini dilakukan spontan karena banyak relawan yang mau mendoakan Jokowi di hari ulang tahunnya. "Acara kedua ini sebenarnya dadakan. Karena banyak relawan yang meminta."
Baca juga: Presiden Jokowi Hari Ini Berulang Tahun dengan Kunjungan Kerja
Relawan, kata Juniono, juga berharap agar Jokowi bisa terpilih kembali dalam Pemilu Presiden 2019. Menurut dia, kinerja Jokowi saat ini sudah cukup baik. Terutama dalam pembangunan infrastruktur. "Dari Sabang sampai Marauke dibangun merata oleh Jokowi," ujarnya.
Ia mengatakan proses pembangunan yang dilakukan sekarang memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itu, program pembangunan yang telah dilakukan mesti terus didukung. "Memang masih banyak pekerjaan rumah. Tapi yang baik mesti diteruskan."
Baca juga: Presiden Jokowi Hari Ini Berulang Tahun dengan Kunjungan Kerja
Sugeng, salah seorang relawan dari komunitas sepeda, mengatakan Jokowi merupakan figur pemimpin yang dekat dengan rakyat. Selain itu, kinerja Jokowi pun sudah terlihat, jadi mesti diteruskan. "Harus dituntaskan."
Sugeng berharap jika Jokowi kembali terpilih menjadi presiden bisa menyelesaikan masalah hukum yang belum tuntas, seperti pelanggaran hak asasi manusia, pembunuhan aktivis dan lainnya. "Masalah kesejahteraan dan pendidikan juga diharapkan diutamakan di periode kedua."