PDIP Bela Wali Kota Blitar dan Bupati Tulungagung, Ini Alasannya

Selasa, 12 Juni 2018 15:50 WIB

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto berbicara kepada wartawan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Juni 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tetap memberikan pembelaan terhadap kader yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Kami terus memberikan pembelaan," kata Hasto di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Juni 2018. Hasto mengatakan pembelaan terus diberikan selama partai meyakini bahwa penetapan tersangka itu tidak murni karena hukum, tetapi ada motif politik di baliknya.

Baca: KPK Bantah OTT Tiga Kepala Daerah dari PDIP Berbau Politik

Hasto merujuk pada penetapan tersangka Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar dan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo. Dia secara spesifik menyoal perkara yang menjerat Syahri. Syahri Mulyo adalah bupati inkumben yang kembali mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah serentak 27 Juni 2018.

Hasto mengatakan, PDIP biasanya memberikan sanksi pemecatan kepada kader yang tersangkut perkara korupsi. Namun, Syahri tak langsung dipecat lantaran ada dugaan motif politik di balik penetapannya sebagai tersangka.

Advertising
Advertising

"PDI Perjuangan itu memberikan sanksi pemecatan seketika, sanksi tertinggi, sejauh pemberantasan korupsi dilakukan dengan motif-motif yang benar, tidak ada campur tangan kepentingan politik di luarnya," ujarnya.

Hasto mengaku mendapat cerita dari masyarakat Tulungagung ketika dia turun mengecek ke lapangan. Kata dia, masyarakat membeberkan adanya informasi dari pihak lawan politik Syahri dua hari sebelum OTT KPK pada Rabu pekan lalu. Informasi itu perihal akan adanya kejadian luar biasa di Tulungagung.

Hasto mengatakan, cerita dari masyarakat itu menunjukkan adanya motif politik dalam penangkapan Syahri. Apalagi, kata dia, masyarakat juga menyebut peristiwa itu sebagai bagian dari rivalitas pilkada.

"Jangan gunakan hukum sebagai alat-alat kekuasaan, sebagai alat-alat politik. Biarkan rakyat yang menentukan siapa pemenang dalam kontestasi pilkada itu," ujarnya.

Baca: PDIP Sebut OTT Wali Kota Blitar dan Bupati Tulungagung Aneh

KPK menampik ada motif politik di balik penetapan tersangka kepala daerah kader PDIP. Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan, komisi antirasuah tidak diatur atau didesain oleh pihak tertentu.

Pada Jumat pekan lalu, KPK menetapkan Syahri sebagai tersangka dalam perkara dugaan korupsi proyek pembangunan infrastruktur peningkatan jalan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tulungagung. Syahri diduga menerima fee sebesar Rp 2,5 miliar dari pengusaha bernama Susilo Prabowo.

Berita terkait

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

12 jam lalu

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

Said juga merespon soal adanya kabar pertemuan dengan Khofifah dengan secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

16 jam lalu

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

Posisi Risma sebagai kader PDIP dinilai mampu memberikan keuntungan bagi Khofifah di Pilkada Jatim.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

19 jam lalu

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu. Dia juga bicara soal peluang Jokowi masuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

19 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

1 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

1 hari lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

PDIP Minta Suara PSI di Papua Tengah Jadi Nol, Hakim Guntur Hamzah: Tunjukkan Buktinya

1 hari lalu

PDIP Minta Suara PSI di Papua Tengah Jadi Nol, Hakim Guntur Hamzah: Tunjukkan Buktinya

Hakim MK Guntur Hamzah menyoroti petitum atau permohonan PDIP yang ingin menjadikan perolehan suara PSI di DPRD Provinsi Papua Tengah menjadi nol.

Baca Selengkapnya

PDIP Minta Perolehan Suara PSI dan Demokrat di DPRD Papua Tengah Dinihilkan

1 hari lalu

PDIP Minta Perolehan Suara PSI dan Demokrat di DPRD Papua Tengah Dinihilkan

PDIP meminta kepada MK agar perolehan suara PSI dan Partai Demokrat dalam pemilihan DPRD Provinsi Papua Tengah dijadikan nol.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya