Jadi Pembicara di Israel, Gus Yahya Akan Bela Palestina

Minggu, 10 Juni 2018 07:03 WIB

Mantan juru bicara (Jubir) Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yahya Cholil Staquf menyapa para undangan usai dilantik menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta, Kamis 31 Mei 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan Khatib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya akan membela Palestina pada acara kuliah umum dan diskusi yang diselenggarakan di Israel. Gus Yahya diundang sebagai pembicara dalam diskusi.

"Beliau akan menegaskan bahwa Palestina adalah negara berdaulat yang harus dihormati seluruh negara," kata Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 9 Juni 2018.

Baca: Israel Menunda Larangan Masuk WNI sampai 27 Juni 2018

Selain itu, Helmy mengatakan Gus Yahya akan menyampaikan pesan bahwa masalah Palestina bukan sekedar masalah agama tapi juga masalah kemanusiaan. "Jadi poinnya dua itu. Itu satu bentuk diplomasi yang akan langsung disampaikan ke mereka (Israel)," kata dia.

Foto undangan kuliah umum yang diselenggarakan The Israel Council on Foreign Relations menjadi viral di media sosial. Foto undangan tersebut diunggah jurnalis Israel @simonarann di Twitter.

Advertising
Advertising

Baca: Jadi Anggota Tidak Tetap PBB, Indonesia Perjuangkan Palestina

Undangan itu menyebut Gus Yahya akan menjadi pemateri kuliah bertema Shifting the Geopolitical Calculus: From Conflict to Cooperation. Acara tersebut akan dihelat di The David Amar Worldwide North Africa Jewish Heritage Center, Yerusalem, pada 13 Juni 2018.

Helmy mengatakan Gus Yahya hadir dalam acara tersebut bukan mewakili organisasi PBNU, melainkan atas nama pribadi. Helmy mengatakan tidak ada kerjasama antara lembaganya dengan Israel. "Gus Yahya jadi pembicara atas nama pribadi. Tidak ada kerjasama dengan PBNU," kata dia.

Berita terkait

Diboikot karena Dukungan terhadap Israel, Carrefour Tutup Cabang Yordania

31 menit lalu

Diboikot karena Dukungan terhadap Israel, Carrefour Tutup Cabang Yordania

Karena boikot, pemegang waralaba Carrefour di Timur Tengah menutup semua cabang di Yordania dan menggantinya dengan merek lokal.

Baca Selengkapnya

Hamas: Pemilu AS tidak Berpengaruh pada Gaza

4 jam lalu

Hamas: Pemilu AS tidak Berpengaruh pada Gaza

Pejabat tinggi Hamas, Usamah Hamdan, menggarisbawahi bahwa siapa pun yang memenangi pemilu AS, situasi di Gaza tidak akan berubah.

Baca Selengkapnya

Israel Marah atas Seruan 50 Negara di PBB untuk Embargo Senjata

6 jam lalu

Israel Marah atas Seruan 50 Negara di PBB untuk Embargo Senjata

Jika embargo senjata diterapkan, Israel diyakini tidak lagi memiliki kekuatan untuk menyerang tetangga-tetangganya sehingga perang bisa dihentikan.

Baca Selengkapnya

3.000 Orang Tewas di Lebanon dalam Perang Israel Hizbullah, Mayoritas Warga Sipil

9 jam lalu

3.000 Orang Tewas di Lebanon dalam Perang Israel Hizbullah, Mayoritas Warga Sipil

Sebanyak 3.000 orang di Lebanon tewas dalam perang antara Israel melawan Hizbullah. Sebagian besar korban tewas adalah warga sipil.

Baca Selengkapnya

Adik Yahya Sinwar Jadi Pemimpin De Facto Sayap Militer Hamas

14 jam lalu

Adik Yahya Sinwar Jadi Pemimpin De Facto Sayap Militer Hamas

Adik Yahya Sinwar, Muhammad Sinwar disebut menjadi pemimpin de facto sayap militer Hamas.

Baca Selengkapnya

Jenderal Iran Korps Garda Revolusi Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

17 jam lalu

Jenderal Iran Korps Garda Revolusi Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Jenderal Iran anggota Korps Garda Revolusi Iran meninggal dalam kecelakaan helikopter yang jarang t erjadi di negara itu.

Baca Selengkapnya

Mencari Keadilan atas Kejahatan Perang di Gaza, Pakar Hukum Internasional Gelar Pengadilan Gaza

19 jam lalu

Mencari Keadilan atas Kejahatan Perang di Gaza, Pakar Hukum Internasional Gelar Pengadilan Gaza

Pengadilan Gaza dipimpin oleh Richard Falk, pakar hukum internasional terkemuka dan mantan pelapor khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Persaingan Trump-Harris hingga Hizbullah Terdesak

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Persaingan Trump-Harris hingga Hizbullah Terdesak

Berita Top 3 Dunia pada Senin 4 November 2024 diawali persaingan sengit Kamala Harris dan lawannya Donald Trump jelang pilpres AS

Baca Selengkapnya

Malaysia Dukung pengusiran Israel dari PBB

1 hari lalu

Malaysia Dukung pengusiran Israel dari PBB

Malaysia telah memulai Langkah untuk dukungan pengusiran Israel dari PBB dengan menyusun rancangan resolusi untuk Majelis Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

1 hari lalu

Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

Bos Mossad mengatakan perunding Israel tidak diberi wewenang oleh Netanyahu untuk mencapai kesepakatan mengakhiri perang di Gaza

Baca Selengkapnya