3 Kepala Daerahnya Tersangka KPK, PDIP Yakin Dipercaya Masyarakat

Reporter

Alfan Hilmi

Sabtu, 9 Juni 2018 11:16 WIB

Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar mengenakan rompi tahanan setelah menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Sabtu dinihari, 9 Juni 2018. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Eva Kusuma Sundari yakin elektabilitas partainya tidak menurun meski tiga kepala daerahnya dalam sepekan ini jadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Eva mengatakan tidak hanya kader PDIP yang kerap terjerat korupsi tetapi juga partai lain. “Korupsi penyakit semua partai dan dilakukan oknum masyarakat, tentu masyarakat paham karena mereka juga melihat upaya pencegahan dari kami,” kata Eva saat dihubungi, Sabtu 9 Juni 2018.

Baca:
Wali Kota Blitar Tersangka, PDIP Terkejut OTT ...
PDIP Yakin Menang Pilkada Tulungagung Meski Calon Jadi Tersangka

Kurang dari sepekan, tiga pimpinan daerah dari PDIP menjadi tersangka baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketiganya adalah:

  • Bupati Purbalingga dan Ketua DPC PDIP Purbalingga, Tasdi

  • Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Blitar

  • Calon Bupati Tulungagung inkumben Syahri Mulyo.

Advertising
Advertising

Ketiga kepala daerah itu diduga menerima suap dari swasta untuk pengadaan barang dan jasa di daerah yang mereka pimpin.

Baca:

Ada Calon Berstatus Tersangka, Pilkada ...
KPK Minta Bupati Tulungagung dan Wali Kota ...

Eva mengatakan yang membedakan PDIP dengan partai lainnya adalah keseriusan mencegah korupsi di tubuh partai. Eva mengatakan PDIP berusaha mencegah korupsi melalui pendidikan kader. Selain itu ada juga seleksi lewat rekruitmen, hingga pemecatan jika menjadi ada anggota yang menjadi tersangka kasus korupsi. “Walaupun belum berhasil,” ujar dia.

Dalam pemilu, kata Eva, masyarakat melihat gagasan ciamik dari masing-masing partai untuk memajukan kesejahteraan. Menurut dia, tuduhan PDIP sebagai partai korup karena kadernya jadi tersangka KPK bukanlah demokrasi yang sehat. “PDIP paling siap untuk adu gagasan dan karya, bukan adu domba.”

Berita terkait

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

21 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya