Survei Charta Politika: Jokowi Ungguli Prabowo di Jawa Barat

Kamis, 7 Juni 2018 06:43 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) memberi hormat kepada Presiden Joko Widodo saat tiba di Istana Merdeka, Jakarta, 17 November 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Dari hasil survei Charta Politika, elektabilitas calon presiden Joko Widodo (Jokowi) unggul dari Prabowo Subianto di Jawa Barat. Padahal provinsi ini diketahui sebagai lumbung suara Prabowo pada pilpres 2014.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan di provinsi itu, Jokowi meraih suara 38,8 persen dan Prabowo 30,2 persen. Calon lainnya, seperti Gatot Nurmantyo meraih 2 persen, Anies Bawedan 1,1 persen, Hary Tanoesoedibjo 0,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 0,6 persen, dan Ridwan Kamil 0,3 persen.

Jika dihadapkan head to head, Jokowi meraih 46,1 persen suara sedangkan Prabowo 40,5 persen. "Ada yang menjawab tidak tahu 13,4 persen," kata dia pada Rabu, 6 Juni 2018. Menurut dia, Jokowi unggul di Jawa Barat pada empat bulan terakhir.

Baca: Survei Pilpres: Jokowi Kalah di Banten, Menang di Jawa Barat

Survei ini diadakan pada 23-29 Mei 2018 dengan mewawancarai warga di masing-masing daerah secara acak, yakni Banten 800 responden dengan margin of error 3,46 persen, Jawa Barat 1.200 responden, Jawa Tengah 1.200, serta Jawa Timur 1.200 orang. Jabar, Jateng, dan Jatim masing-masing memiliki margin of error 2,83 persen. Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen.

Advertising
Advertising

Mengenai alasan Jokowi bisa unggul di Jawa Barat, Yunarto mengatakan survei tidak bisa menjawab secara detail. Namun dia mengaitkan dengan persepsi terhadap kebijakan dan kepuasan publik.

Menurut Yunarto, tingkat kepuasan publik responden Jawa Barat terhadap Jokowi tergolong tinggi, yakni 71,2 persen. "Warga Jawa Barat melihat kinerja dari Jokowi selama menjadi presiden," ujarnya.

Baca: Survei RTK: Elektabilitas Jokowi 48,2 Persen, Prabowo 22 Persen

Meski elektabilitasnya unggul di Jawa Barat, Jokowi kalah di Banten. Di provinsi itu, Jokowi meraih suara 38,8 persen dan Prabowo 30,2 persen. Lalu Gatot 2 persen, Anies 1,1 persen, Hary 0,8 persen, AHY 0,6 persen, dan Ridwan Kamil 0,3 persen. Jika diperhadapkan, Jokowi meraih 46,1 persen suara sedangkan Prabowo 40,5 persen. Lalu yang menjawab tidak tahu 13,4 persen. "Ada PR besar buat Jokowi di Banten dan ada PR besar Prabowo di Jawa Barat," ujar Yunarto.

Keunggulan Jokowi tak terkejar di survei Jawa Tengah. Suara Jokowi sebanyak 53,1 persen, sedangkan Prabowo 7,7 persen. Kemudian Gatot 0,9 persen, AHY 0,5 persen, Muhaimin Iskandar 0,3 persen, Mahfud MD 0,3 persen, Hary 0,3 persen, Anies 0,3 persen, dan M. Romahurmuziy 0,1 persen. Jika head to head, Jokowi unggul jauh, yakni 67,3 persen dari Prabowo yang meraih 11,2 persen suara, sedangkan 21,5 persen tidak menjawab.

Lantas di Jawa Timur Jokowi unggul dengan 47,7 persen suara disusul Prabowo dengan 24,5 persen suara. Berikutnya AHY 1,2 persen, Gatot 0,8 persen, Anies 0,7 persen, Susi Pudjiastuti 0,3 persen, Khofifah Indar Parawansa 0,3 persen, serta Mahfud MD 0,1 persen. Jika hanya ada dua calon, Jokowi menang dengan suara 53,4 persen suara sedangkan Prabowo 33,6 persen dan responden yang tidak memilih 12,9 persen.

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

3 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

3 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

3 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

5 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

7 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

7 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

8 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

8 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

9 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya