KPK Periksa 3 Politikus Telusuri Aliran Duit Korupsi E-KTP

Senin, 4 Juni 2018 10:51 WIB

Juru bicara KPK, Febri Diansyah saat konpers OTT Jombang di Gedung KPK, Jakarta, 4 Februari 2018. Uang untuk menyuap Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko berasal dari kutipan jasa pelayanan kesehatan atau dana kapitasi Puskesmas. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa sejumlah politikus dalam kasus korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Mereka adalah politikus Partai Hati Nurani Rakyat, Mirwan Amir, serta dua politikus Partai Golongan Karya, Agun Gunandjar Sudarsa dan Melchias Marcus Mekeng.

Ketiganya telah terlihat menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin pagi, 4 Juni 2018. "Ya, dibutuhkan keterangan sejumlah anggaran DPR untuk mengonfirmasi dua hal," ujar juru bicara KPK, Febri Diansyah, saat dikonfirmasi, Senin.

Baca: Irvanto Hendra Pambudi: Ada Pembagian Duit ke 2 Politikus Golkar

Febri menyebutkan dua hal yang perlu dikonfirmasi adalah mengenai aliran dana e-KTP dan proses penganggaran proyek tersebut. Tak hanya terhadap Mirwan, Agun, dan Mekeng, KPK awalnya juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo.

Febri menuturkan politikus Partai Golkar itu akan dimintai keterangannya sebagai saksi untuk melengkapi berkas penyidikan keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, dan pengusaha Made Oka Masagung. "Iya, (Bambang Soesatyo) termasuk yang diagendakan Senin ini. Pemeriksaan untuk penyidikan IHP dan MOM," tutur Febri. Namun Bamsoet mangkir dari panggilan KPK.

Advertising
Advertising

Febri menyatakan surat panggilan terhadap Bamsoet dan anggota DPR lain telah dikirim pihaknya dari jauh-jauh hari. Karena itu, KPK berharap Bamsoet dan anggota Dewan lain memenuhi panggilan sebagai saksi dalam kasus korupsi e-KTP. "Jadi, kami harap saksi-saksi yang dipanggil memberikan contoh baik dan hadir memenuhi kewajiban hukum tersebut," tuturnya.

Baca: KPK Telusuri Kesaksian Irvanto soal Aliran Dana E-KTP

Menurut Febri, penyidik KPK membutuhkan keterangan para politikus ini untuk mengonfirmasi soal aliran uang dan proses penganggaran proyek e-KTP yang ditaksir merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun. Namun Febri belum mau bicara lebih lanjut terkait dengan materi pemeriksaan mereka. "Beberapa saksi kami klarifikasi juga terkait dengan proses pengadaan. Jadi informasi yang kami butuhkan beragam," katanya.

Sebelumnya, Bamsoet pernah dipanggil KPK pada pertengahan Desember 2017. Namun mantan Ketua Komisi III itu mangkir lantaran tengah mengikuti kegiatan partai. Kala itu, Bamsoet bakal diperiksa untuk melengkapi berkas penyidikan Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo dalam kasus e-KTP.

Berita terkait

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

33 menit lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

3 jam lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

5 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

8 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

20 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

20 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

21 jam lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

22 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

23 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

23 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya