Pakar ITB Sebut Kondisi Gunung Merapi Seperti Perempuan Hamil Tua

Sabtu, 2 Juni 2018 00:11 WIB

Letusan Gunung Merapi dengan Amplitudo Maksimum 64 mm dengan kolom letusan 2500 Meter mengarah ke Timur Laut, teramati dari pos PGM Jrakah selama 1,5 menit pada Jumat, 1 Juni 2018, pukul 20.24 WIB. TEMPO/@Bpptkg

TEMPO.CO, Bandung - Kondisi Gunung Merapi kini berpotensi mengeluarkan magma dari perut bumi. Berdasarkan pemantauan kamera termal, ada peningkatan temperatur kawah pada pukul 20.24 ke 21.09, Jumat, 1 juni 2018. "Itu mengindikasikan material panas bergerak ke level yang lebih dangkal atau ke atas menuju kawah," kata pakar gunung api dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Mirzam Abdurrachman.

Menurut Mirzam, peningkatan suhu di kawah Merapi mencapai 150 derajat Celcius dalam waktu 30 menit. Jika kondisi puncak Merapi stabil seperti itu, diperkirakan letusan magmatik bakal terjadi. "Secara teoritikal tidak lama lagi," kata peneliti di Kelompok Keahlian Petorologi, Vulkanologi, dan Geokimia ITB itu.

Karena tidak didahului oleh pembentukan sumbat lava, kata Mirzam, maka diperkirakan erupsi magmatik Merapi tidak akan se-eksplosif 2014 ataupun 2010. “Sebab tidak ada akumulasi energi yang signifikan,” katanya.

Adapun potensi awan panas atau wedhus gembel tetap harus diwaspadai karena tidak ada sumbat lavanya. Awan panas bisa juga muncul dari runtuhnya kolom erupsi akibat kehilangan tekanan ke atas. "Saat runtuh dan meluncur ke bawah, itulah awan panas terjadi," kata Mirzam.

Untuk waktu letusan, menurut Mirzam, bisa diestimasikan dari gradien antara jeda waktu erupsi dan peningkatan suhu. Ia menganalogikan kondisi Merapi saat ini seperti ibu hamil yang memasuki fase pembukaan. "Ada kemungkinan sudah pembukaan tapi tidak langsung keluar (melahirkan) alias tidak jadi meletus," katanya.

Beberapa faktor yang bisa menahan keluarnya magma atau erupsi magmatik Merapi itu adalah suplai magma yang tidak cukup banyak sehingga tidak bisa memaksa magma keluar kawah. Kondisi kedua yaitu kecepatan magma yang naik dari dapur magma ke permukaan. "Jika kecepatannya lebih lambat dari magma membeku maka akan berhenti."

Advertising
Advertising

Mirzam meminta masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap perkembangan Gunung Merapi. Ia meminta semua mengikuti saran dan petunjuk dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi.

Berita terkait

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

22 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Evakuasi 9 Ribu Warga Imbas Erupsi Gunung Ruang

22 jam lalu

Pemerintah Akan Evakuasi 9 Ribu Warga Imbas Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengevakuasi 9.083 warga yang berada di Pulau Tagulandang dalam radius 7 km dari pusat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

11 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

11 hari lalu

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.

Baca Selengkapnya

BNPB Sebut Darurat Bencana Masih Berlaku Meski Status Gunung Ruang Turun

11 hari lalu

BNPB Sebut Darurat Bencana Masih Berlaku Meski Status Gunung Ruang Turun

Penurunan status ini hanya mengurangi batas area yang harus dikosongkan di sekitar Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Naik jadi Awas, Masyarakat Harus Mengungsi dalam Radius 6 Kilometer

16 hari lalu

Status Gunung Ruang Naik jadi Awas, Masyarakat Harus Mengungsi dalam Radius 6 Kilometer

PVMBG menaikkan status Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara menjadi level IV, dan merekomendasikan tak ada aktivitas masyarakat dalam radius 6 kilometer.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

19 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

34 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

35 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya