TEMPO.CO, Yogyakarta - Gunung Merapi kembali erupsi pagi ini, Jumat, 1 Juni 2018, pukul 08.20. Kapan magma Gunung Merapi di Yogyakarta akan terlepas keluar dari puncak? Berdasarkan perhitungan dari aktivitas kegempaan, seperti embusan, guguran, dan abu yang dikeluarkan, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memperkirakan posisi magma sekarang berada di kedalaman di bawah 3 kilometer dari puncak.
“Dari kajian statistik letusan sebelumnya, kecepatan pergerakan magma Merapi secara umum 17-40 meter per hari, namun kecepatan ini bisa berubah," ujar Kepala Seksi Merapi BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso ketika ditemui, Jumat.
Baca: Gunung Merapi Kembali Alami Erupsi Pagi Ini
Aktivitas Merapi kali ini dinilai relatif lebih agresif setelah sepekan terakhir “tertidur”. Selain diduga kuat disertai lontaran material yang membuat sejumlah vegetasi berjarak 1,5 kilometer dari puncak terbakar, letusan kali ini disertai gempa vulkano-tektonik (VT) lebih intens hingga lima kali sehari sebelumnya.
Namun, dengan kedalaman magma saat ini, Agus memperkirakan masih ada waktu untuk memberikan peringatan dini tentang dampak erupsi kepada masyarakat.
Baca: BPPTKG: Saluran Magma Gunung Merapi Mulai Terbuka
Agus bersyukur karena melalui erupsi pagi ini, Gunung Merapi mulai memberikan sinyal yang cukup untuk menghitung kasar waktu letusan sebenarnya atau magma keluar. Hal ini karena adanya tanda melalui gempa vulkano-tektonik (VT) yang dimunculkan sebelum letusan cukup intens.
Meski begitu, ia mengakui kaitan gempa vulkano-tektonik dengan pergerakan magma di kedalaman Gunung Merapi tidak tepat benar. “Karena kadang posisi patahan batu dan magma bisa berbeda.”