Setelah Kunjungi PKS, Abraham Samad Berencana ke NasDem

Reporter

Imam Hamdi

Jumat, 25 Mei 2018 08:15 WIB

Abraham Samad mengangkat badik sebagai simbol keberanian saat deklarasi calon presiden di Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan, 7 Mei 2018. Relawan AS (Abraham Samad) mendeklarasikan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2019. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad, bakal melakukan safari politik ke sejumlah partai. Samad pun menyatakan siap jika partai mencalonkannya menjadi presiden atau wakil presiden dalam pemilihan presiden 2019. "Nanti saya juga akan ke NasDem setelah Pak Surya Paloh pulang dari luar negeri," kata Samad setelah bertemu Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Sohibul Iman, di Jakarta, Kamis, 24 Mei 2018.

Menurut Abraham, pertemuan dengan politikus PKS memang ia agendakan. Safari politik tersebut, kata dia, terlepas dari apakah partai politik itu telah mempunyai calon presiden atau belum. Bagi Abraham, safari politik yang dilakukannya bertujuan menyampaikan gagasan dan ide besar yang mungkin belum dimiliki calon presiden lain, baik dari kubu Joko Widodo maupun Prabowo Subianto. "Saya menawarkan gagasan. Siapa yang sepakat, mari kita kerjakan sama-sama. Intinya itu," ujarnya.

Baca: Presiden PKS Apresiasi Abraham Samad Jika Maju Pilpres 2019

Abraham menyadari dirinya sulit maju dalam pemilu tahun depan lantaran belum mempunyai dukungan dari partai politik. Apalagi Abraham bukan kader partai. "Saya bukan orang parpol. Karena itu, saya sekarang membangun komunikasi politik," ucapnya.

Jika nantinya ia tidak bisa maju, ia berharap idenya bisa diserap untuk perubahan besar yang bisa dilakukan partai politik. Menurut dia, hal pertama dalam membangun bangsa ini perlu meletakkan kepentingan nasional dibanding kepentingan kelompok atau individu. "Tidak harus saya menjadi capres untuk menyampaikan gagasan," tuturnya. Namun, jika diamanatkan menjadi pemimpin Indonesia, Abraham mengaku siap.

Sohibul Imam mengapresiasi komunikasi yang dibangun Abraham Samad untuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden dalam Pemilu 2019. "Saya tahu Pak Abraham punya keinginan ke sana (menjadi capres atau cawapres), tapi dalam pertemuan tadi tidak ada pembicaraan ke sana," kata Sohibul.

Baca: Bertemu Presiden PKS, Abraham Samad Mengaku Bahas Masalah Bangsa

Advertising
Advertising

Menurut dia, untuk mencalonkan diri menjadi presiden, syaratnya cukup berat. Soalnya, ada aturan presidential threshold atau ambang batas presiden 20 persen. "Ambang batas ini yang harus dilewati siapa pun yang mau jadi calon," ujarnya. "PKS posisinya cuma punya 6 persen." Menurut dia, PKS belum mempertimbangkan Samad untuk diajukan oleh PKS. Alasannya, PKS telah mempunyai sembilan nama. "Kami akan sampaikan ke majelis syuro partai," kata dia.

Berita terkait

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

1 jam lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

9 jam lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

1 hari lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

2 hari lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

2 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

3 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

3 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

3 hari lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya