Peneliti Terorisme Ridlwan Habib Ungkap Kelemahan Rekrutmen JAD

Selasa, 22 Mei 2018 21:03 WIB

Tim Gabungan kepolisian dan Densus 88 melakukan rekonstruksi kasus dugaan terorisme bom kimia di kawasan Antapani, Bandung, 26 Oktober 2017. Rekonstruksi tersebut dilaksanakan terkait kasus dugaan teroris anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta- Peneliti terorisme Ridlwan Habib menyatakan kelemahan kelompok Jaringan Ansarut Daulah (JAD) terletak di sistem perekrutan anggotanya. Menurutnya sistem perekrutan yang diterapkan kroni ISIS itu lebih buruk dari Jamaah Islamiyah (JI).

"Kelemahan JAD sekarang begitu gampang rekrut orang baru," kata Ridlwan di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018. Dia menuturkan, JAD tak menerapkan sistem perekrutan yang ketat.

Baca: Ryamizard Ryacudu Soal Terorisme: Kita Menghadapi Orang Gila

Menurut Ridlwan kebanyakan anggota JAD membaiat dirinya sendiri. Mereka mempelajari ideologi JAD dengan menonton Youtube. "Dia lihat Youtube lalu berbaiat sendiri. Keluar dari kamar setelah nonton, dia sudah merasa bagian dari JAD," ujar Ridlwan.

Kondisi itu, kata dia, berbeda dengan JI. JI, ujar Ridlwan, tak sembarangan memilih anggotanya. Setiap calon anggota akan diseleksi secara ketat sebelum diterima untuk bergabung.

"JI akan bertanya siapa orang tuanya, punya saudara TNI dan Polri atau enggak. Ada penelitian khusus," kata Ridlwan.

Simak: Jokowi Minta Diterapkan Cara Luar Biasa Melawan Terorisme

Proses itu menghasilkan anggota dengan kemampuan tinggi. Ridlwan mengatakan, anggota JI dikenal memiliki karakter disiplin dan profesional.

Salah satu anggota JI kini tengah menjadi buronan polisi. Dia adalah Khalid Abu Bakar, yang diduga sebagai pemicu pengeboman di Surabaya. Ridlwan mengatakan sosok tersebut berbahaya. Abu Bakar diduga menjadi simpul yang menghubungkan JAD dan JI.

Berita terkait

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

4 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

6 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

11 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

17 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

18 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

21 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

42 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

42 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya