Survei Indo Barometer: Gatot Nurmantyo Calon Wapres Terkuat

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 22 Mei 2018 17:24 WIB

Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purnawirawan) Gatot Nurmantyo, meraih elektabilitas tertinggi sebagai calon wakil presiden dalam survei yang digelar Indo Barometer.

"Gatot Nurmantyo mendapat 12,5 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari di Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018.

Dalam survei yang digelar pada 15-22 April 2018 itu, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati urutan kedua dengan 9,3 persen responden memilihnya sebagai calon wakil presiden.

Baca juga: Deklarasi Akbar Gatot Nurmantyo Jadi Capres Setelah Lebaran

Sedangkan wakil presiden inkumben, Jusuf Kalla, meraih 7,9 persen. Selanjutnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Muhaimin Iskandar menyusul masing-masing dengan 7 persen dan 4,2 persen. Adapun 44,5 persen responden belum menentukan pilihannya.

Advertising
Advertising

Bila dilakukan simulasi pertanyaan tertutup mengenai 22 nama calon wakil presiden untuk Joko Widodo, dukungan terhadap Gatot Nurmantyo tetap terbanyak dengan 16,8 persen. Di urutan berikutnya ada AHY dengan 11,4 persen, diikuti Anies 10,9 persen.

Selanjutnya Muhaimin meraih elektabilitas 5,8 persen, diikuti Mahfud MD 1,9 persen, Susi Pujiastuti 1,8 persen, dan Sri Mulyani 1,3 persen. Sebanyak 42,3 persen responden belum menentukan pilihan.

Sedangkan dari simulasi pertanyaan tertutup mengenai sebelas nama calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto, nama mantan Panglima TNI kembali teratas dengan elektabilitas 17,3 persen. Di posisi kedua ada Anies 16,4 persen dan AHY 11,9 persen.

Baca juga: Jika Usung Gatot Nurmantyo, 3 Partai Ini Naik Elektabilitasnya

Selanjutnya 3 persen responden mendukung Susi menjadi cawapres Prabowo, diikuti Muhaimin 2,8 persen, Ahmad Heryawan 1,6 persen, dan Zainul Majdi 1,4 persen. Adapun 43,1 persen responden belum menentukan pilihan.

Qodari mengatakan survei tersebut dilaksanakan pada 15-22 April 2018. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1.200 responden.

Ia mengatakan margin of error survey adalah ± 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

20 Mei 2022

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan prihatin terhadap kasus pencekalan Ustad Abdul Somad atau UAS di Singapura.

Baca Selengkapnya

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

16 Mei 2022

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

Gatot Nurmantyo tidak merinci apakah dirinya diajak Din hanya sekedar untuk hadir di rakernas atau diajak menjadi kader partai.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

16 Mei 2022

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

Din Syamsuddin menjelaskan Partai Pelita tetap terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik manapun.

Baca Selengkapnya

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

16 Mei 2022

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

Gatot Nurmantyo secara dadakan diminta memberi testimoni soal Partai Pelita dalam Rakernas yang dibuka Din Syamsuddin hari ini.

Baca Selengkapnya