Polri Bantah Rizieq Shihab Soal Sofyan Tsauri

Senin, 21 Mei 2018 17:03 WIB

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 21 Mei 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto membantah tudingan Imam besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab yang menyebut mantan polisi Sofyan Tsauri sebagai perekrut anggota FPI untuk dijadikan teroris.

"Sofyan dikatakan Rizieq sebagai agen Brigade Mobil yang disusupkan dan sebagainya. Tapi tidak benar, dia tidak pernah menjadi anggota Brimob," kata Setyo saat ditemui di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Senin, 21 Mei 2018.

Baca juga: Sofyan Tsauri Bukan Anggota Brimob

Tudingan yang dimaksud Setyo itu berupa video ceramah Rizieq Shihab yang berdurasi lima menit 35 detik. Di dalam video itu, Rizieq mengatakan anggota FPI dilatih menembak di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, oleh Sofyan. Setelah dilatih, anggota FPI kemudian dikirim ke Aceh dan dipersenjatai dan kemudian menjadi sasaran penangkapan polisi.

Video itu viral di media sosial YouTube pada 2010 lalu. Saat ini, video itu kembali beredar pasca-insiden kerusuhan napi teroris di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, 8 Mei 2018 lalu.

Advertising
Advertising

Atas tuduhan itu, Sofyan membantahnya. "Tuduhan Rizieq kepada saya, itu berarti berkonsekuensi saya bisa terbunuh," ujarnya

Adapun tudingan bahwa ia melatih menembak anggota FPI di Mako Brimob, Sofyan Tsauri menjelaskan bahwa hanya ada tiga orang yang ia ajak latihan menembak. Namun ia mengaku hal itu terjadi saat ia belum terpapar radikalisme dan terorisme.

Lebih lanjut, Setyo menjelaskan Sofyan merupakan mantan polisi yang mendapat pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH) dari kepolisian karena alasan poligami dan keterlibatan terorisme pada 2009.

Ia menjadi pengikut jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Aman Abdurrahman. Hal itu terjadi karena Sofyan terpapar pemikiran radikal saat ditugaskan ke Aceh pada 2002. Adapun pangkat terakhir saat dia diberhentikan adalah brigadir.

Ihwal melatih menembak di Mako Brimob, Setyo membantah hal itu. Ia mengatakan Sofyan Tsauri memang pernah berlatih menembak, tetapi berlokasi di Aceh, bukan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

"Kami sedang telusuri soal pihak yang buat isu itu," kata Setyo.

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

2 menit lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

13 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya