Polisi Bantah Perempuan Bercadar Diusir di Terminal Tulungagung

Selasa, 15 Mei 2018 16:43 WIB

Ilustrasi cadar. antaranews.com

TEMPO.CO, Tulungagung – Sebuah video pengusiran perempuan bercadar dari atas bus antar-kota di Terminal Gayatri, Tulungagung ramai diperbincangkan warganet. Polisi telah memeriksa perempuan itu dan memastikan pengusiran tersebut tidak benar.

Video berdurasi 1 menit 48 detik itu diunggah ke Youtube oleh akun bernama Dolob News. Untuk memancing kunjungan, pemilik akun memberi judul cukup provokatif, yakni Dampak Teror BOM, wanita bercadar di Tulungagung dilarang naik bus oleh para penumpang.

Video tersebut menayangkan seorang perempuan yang mengenakan gamis dan cadar warna hitam turun dari bus di Terminal Tulungagung. Kakinya hanya dibalut kaos kaki. Dia tampak diarahkan oleh empat petugas Dinas Perhubungan yang salah satunya membawakan tas ransel warna merah muda milik perempuan itu. Mereka berjalan menjauhi bus menuju lokasi terminal.

Baca: Kenapa Jamaah Ansharut Daulah Menyerang Polisi?

Kapolres Tulungagung Ajun Komisaris Tofik Sukendar membenarkan peristiwa tersebut. Namun dia membantah narasi dalam video yang menyebut perempuan bercadar itu diusir dan dilarang naik bus oleh penumpang lain. “Berita tentang penurunan perempuan bercadar itu tidak benar, apalagi sampai dilarang naik bus,” kata Tofik kepada Tempo, Selasa, 15 Mei 2018.

Tofik mengatakan perempuan itu juga tidak diamankan polisi seperti yang beredar. Dia hanya dimintai keterangan oleh petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung terkait tujuan perjalanannya.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber menyebutkan perempuan berinisial SAN itu diketahui duduk di tangga depan pagar ruang tunggu penumpang. SAN hanya diam sambil memainkan jari-jarinya.

Simak: Videokan Kantor Polisi, Pria yang Dicurigai Teroris Ditangkap

Beberapa awak bus dan calon penumpang yang melihat gerak-gerik SAN melapor kepada petugas Dinas Perhubungan yang berjaga di terminal. Petugas pun mendatangi SAN dan mengajak pindah ke tempat tunggu penumpang.

Setelah 15 menit berada di tempat tunggu, SAN tiba-tiba naik ke atas bus PO Bagong. Di atas bus gerak-gerik SAN yang terlihat gelisah memicu kekhawatiran penumpang lain. Mereka pun kembali melaporkan ke petugas.

Petugas kembali menanyakan tujuan perjalanan SAN. Namun perempuan itu tak bergeming. Dia tetap mengunci mulut dan tak memberikan penjelasan sedikitpun kepada petugas. Tak ingin memicu kegaduhan, petugas memutuskan mengajak SAN turun dari bus menuju kantor terminal. Selanjutnya petugas Dishub menghubungi Polres Tulungagung untuk membantu penyelidikan.

Lihat: SBY: Intelijen, Polisi dan TNI Diperlukan untuk Hadapi Terorisme

Kepada petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tulungagung, SAN baru menjelaskan identitasnya. Dia mengaku berasal dari Desa Sedah, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. SAN mondok di Ponpes Darussalam Kampungdalem, Tulungagung dan berstatus pelajar kelas dua SMP. “Namun dia menolak saat ditawarkan diantar kembali ke pondoknya,” kata Tofik Sukendar.

Polisi pun menghubungi salah satu pengurus pondok untuk menjemput SAN. Kepada polisi salah satu ustadzah pondok mengatakan bahwa SAN telah berulangkali mencoba kabur dari pondok. Dalam keseharian SAN juga tidak memakai cadar. Namun dalam pelariannya yang kelima kemarin, SAN memilih mengenakan cadar agar tak dikenali pengurus pondok.

HARI TRI WASONO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

14 jam lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

19 jam lalu

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

DPR akan merevisi UU Polri. Salah satu perubahannya adalah polisi bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

Baca Selengkapnya

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

21 jam lalu

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

Perkumpulan Galaruwa kembali melengkapi bukti perihal laporan atas dugaan intoleransi ke Bareskrim Polri perihal kasus pembubaran ibadah.

Baca Selengkapnya

Ketua RW Minta Pengurus Masjid Al Barkah Serius Laporkan Kontraktor ke Polisi Lantaran Pembangunan Mangkrak

1 hari lalu

Ketua RW Minta Pengurus Masjid Al Barkah Serius Laporkan Kontraktor ke Polisi Lantaran Pembangunan Mangkrak

Ketua Rukun Warga 02 Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, Amir Muchlis, berharap kontraktor Masjid Al Barkah, Ahsan Hariri, dilaporkan ke polisi.

Baca Selengkapnya

Arak-arakan Geng Motor Bawa Celurit Resahkan Warga Tangerang, Polisi Belum Bertindak

1 hari lalu

Arak-arakan Geng Motor Bawa Celurit Resahkan Warga Tangerang, Polisi Belum Bertindak

Arak-arakan geng motor membawa senjata tajam itu melintas di jalan raya tetapi belum ada tindakan kepolisian Tangerang.

Baca Selengkapnya

2 Pencuri Kantor MRP Papua Pegunungan Ditangkap saat Angkut 4 Komputer Pakai Motor

1 hari lalu

2 Pencuri Kantor MRP Papua Pegunungan Ditangkap saat Angkut 4 Komputer Pakai Motor

Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jayawijaya menangkap 2 pencuri di Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

1 hari lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

1 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Masjid Al Barkah Mangkrak, Pengurus Siapkan Amunisi Seret Kontraktor ke Polisi Akhir Mei

1 hari lalu

Masjid Al Barkah Mangkrak, Pengurus Siapkan Amunisi Seret Kontraktor ke Polisi Akhir Mei

Kontrakator Masjid Al Barkah akan dilaporkan ke polisi jika tidak mengembalikan sisa duit pembangunan sebesar Rp 3,6 miliar.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

1 hari lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya