Wakil Ketua MPR: Program Deradikalisasi Tak Optimal

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Amirullah

Selasa, 15 Mei 2018 06:27 WIB

Terpidana kasus bom Bali, Ali Imron saat menjadi pembicara dalam seminar Resimen Mahasiswa Mahasurya Jawa Timur, di Hotel Savana, Malang, Jawa Timur 25 April 2016. Seminar bertema Kontra Radikal dan Deradikalisasi Demi Mencegah Instabilitas dan Menjaga Keutuhan NKRI dari Ancaman Terorisme. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Mahyudin menilai program deradikalisasi yang dilakukan pemerintah masih kurang optimal. Pernyataan ini diungkapkan terkait dengan beberapa kasus aksi terorisme yang terjadi beberapa hari belakangan.

"Masih kurang optimal, bisa dilihat dari banyaknya residivis terorisme yang setelah keluar kembali menjadi teroris," kata politikus Golkar itu di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Timur, Senin, 14 Mei 2018. Ia menilai program itu perlu diselesaikan dan dievaluasi.

Baca: PDIP: Penanganan Terorisme Tak Cukup Melalui Deradikalisasi

Selain itu, menurut Mahyudin, program itu juga mesti ditunjang dengan fasilitas yang baik. "Jadi harus juga diberi porsi anggaran yang lebih baik," kata dia.

Ia menyoroti Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) yang sebelumnya digunakan untuk menahan narapidana dan tahanan kasus terorisme. Di sana, para pelaku teror itu digabung dengan tahanan lainnya. "Padahal terorisme itu kan seperti penyakit jiwa, yang harus disembuhkan lewat deradikalisasi itu," ujarnya. "Harusnya ada fasilitas sendiri."

Advertising
Advertising

Para pelaku teror, kata Mahyudin, semestinya ditahan dalam tahanan tersendiri yang tidak tercampur dengan tahanan umum, contohnya adalah di Nusakambangan. Dia khawatir apabila tak ditangani serius, pelaku terorisme bukannya menjadi sembuh, malah berpotensi semakin menjadi.

Baca: 500 Penyuluh Agama di Jawa Timur Dikerahkan Tangkal Radikalisme

Sementara itu, Mahyudin mengatakan kewenangan lembaganya lebih terbatas. Selama ini, MPR telah berupaya mensosialisasikan antiradikalisme lewat empat pilar kebangsaan.

Namun, lantaran para pelaku teror kebanyakan telah terpapar program radikalisme dan terkena cuci otak, penanganannya pun mesti lebih serius. "Kita itu jangan ribut dan panik begitu ada bom, mengutuk ini dan itu, tapi tidak melakukan antisipasi dengan baik," ujar dia.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

10 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

3 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

8 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

14 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

14 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

17 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

38 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

39 hari lalu

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.

Baca Selengkapnya