TEMPO.CO, Malang - Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur menurunkan 500 penyuluh agama untuk menangkal radikalisme dan terorisme. Setiap kecamatan terdapat seorang penyuluh agama untuk mencegah terorisme.
"Setiap kecamatan ada delapan penyuluh agama, salah satunya untuk menangkal radikalisme dan terorisme," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, Syamsul Bahri di Malang, Rabu, 9 Mei 2018. Sebanyak 100 penyuluh telah dilatih khusus dan dibekali dengan metode untuk menangkal paham radikalisme.
Baca: Budi Gunawan Ungkap Temuan BIN: 39 Persen Mahasiswa Radikal
Mereka diturunkan terutama di kawasan yang rawan terpapar paham radikalisme dan terorisme. Untuk itu, Kementerian Agama bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) telah melatih penyuluh agama.
Penyuluh agama berasal dari berbagai agama, seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Mereka juga telah disiapkan modul ayat-ayat damai sebagai kontra narasi menangkal terorisme.
Baca: Syafii Maarif Ajak Masyarakat Lawan Kelompok Radikal
Ketua FKPT Jawa Timur, Soubar Isman menjelaskan bahwa penyuluh agama merupakan ujung tombak di masyarakat. Mereka juga berfungsi menyebarkan kearifan lokal untuk menangkal radikalisme dan terorisme.
"Jawa Timur kategori waspada, kami telah siap siaga menangkal paham radikalisme," ujarnya. FKPT juga telah menggandeng seniman untuk menangkal terorisme. Mereka dilibatkan untuk kampanye melalui kesenian.