Fraksi Golkar Dorong Penuntasan RUU Anti-Terorisme

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Amirullah

Senin, 14 Mei 2018 22:22 WIB

Polisi antiteror membebaskan wisatawan yang disandera sekelompok teroris dalam simulasi penanggulangan teror di Pelabuhan Benoa, Bali, 8 Maret 2018. Simulasi ini juga untuk memastikan pelaksanaan prosedur standar penanganan terorisme di kawasan tersebut. ANTARA/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha mengatakan payung hukum atas tindakan terorisme harus diperkuat. Dia berpendapat segala bentuk aksi terorisme yang terjadi di Indonesia harus diberantas karena akan mengganggu stabilitas keamanan nasional.

"Fraksi Partai Golkar merespon positif bahwa payung hukum tindak kejahatan terorisme harus diperkuat," kata Satya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 14 Mei 2018.

Baca: Wiranto: Bahasan RUU Terorisme Soal Pelibatan TNI sudah Selesai

Satya mengatakan akan mendorong anggota Panitia Khusus RUU Anti-Terorisme dari fraksinya agar aktif menuntaskan RUU Anti-terorisme. Apalagi, dengan melihat situasi negara yang genting atas aksi terorisme baru-baru ini.

Kasus terakhir ledakan bom di tiga gereja di Surabaya pada Ahad lalu. Pada malam harinya, ledakan kembali terjadi di salah satu Rusunawa di Jalan Sepanjang, dekat Polsek Taman, Sidoarjo. Aksi lainnya adalah teror bom di kantor Kepolisian Resor Kota Surabaya pada Senin pagi.

Advertising
Advertising

Politikus Partai Golkar tersebut mengakui, pembahasan RUU Anti-terorisme sampai saat ini masih belum selesai. Dengan adanya rentetan kejadian aksi terorisme dalam sepekan ini, maka RUU Anti-terorisme dipandang sangat perlu untuk kembali dibahas dan segera dituntaskan.

“Kami harap segera dituntaskan. Kami menunggu respons pemerintah untuk duduk bersama kembali, agar RUU Anti-terorisme bisa disahkan dalam masa sidang berikutnya," ujar Satya.

Baca: Jokowi Tegaskan Pemerintah Akan Basmi Terorisme sampai ke Akar

Anggota DPR asal Jawa Timur tersebut mengharapkan pemerintah juga segera satu suara dalam menuntaskan RUU Anti-terorisme. "Saya mendengar, mayoritas fraksi di Pansus RUU Anti-Terorisme di DPR sudah sepaham dan bersatu, tinggal menunggu di pihak pemerintah yang nampaknya belum satu suara," tuturnya.

Dia menyebut, dalam pembahasan beleid itu, setiap merumuskan satu kalimat atau paragraf, pemerintah selalu meminta waktu kembali untuk membahas secara internal. "Jadi bolanya justru ada di pemerintah, kami selalu menunggu."

Lantas, apabila payung hukum itu memang dinilai sangat perlu dan mendesak karena ada situasi darurat nasional atas aksi terorisme, Satya mengatakan pemerintah bisa mengeluarkan Perppu. "Saya yakin DPR pun akan segera merespon positif," kata dia.

Berita terkait

Wahid Foundation dan BNPT Bersiap Gelar Forum Kemitraan Nasional Penanggulangan Eskrimisme

23 hari lalu

Wahid Foundation dan BNPT Bersiap Gelar Forum Kemitraan Nasional Penanggulangan Eskrimisme

Wahid Foundation menyatakan melalui kemitraan yang erat pemangku kepentingan dari berbagai sektor bisa berbagi pengalaman dan solusi.

Baca Selengkapnya

Rektor UIN Jakarta Sebut Imam Besar Masjid Nabawi Terkesan dengan Islam di Indonesia

25 hari lalu

Rektor UIN Jakarta Sebut Imam Besar Masjid Nabawi Terkesan dengan Islam di Indonesia

Rektor UIN Jakarta mengomentari ceramah Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi, yang membahas soal ekstremisme.

Baca Selengkapnya

Cerita Mantan Panglima Militer Jamaah Islamiyah soal Kekuatan Tempur JI yang Kini Bubar

37 hari lalu

Cerita Mantan Panglima Militer Jamaah Islamiyah soal Kekuatan Tempur JI yang Kini Bubar

Khoirul Anam blak-blakan mulai dari pelatihan militer yang dijalani anggota Jamaah Islamiyah hingga kekuatan tempur mereka

Baca Selengkapnya

Blak-Blakan Eks Petinggi Jamaah Islamiyah: Militer JI Ikut Dibubarkan, Senjata Diserahkan

37 hari lalu

Blak-Blakan Eks Petinggi Jamaah Islamiyah: Militer JI Ikut Dibubarkan, Senjata Diserahkan

Ada konsekuensi yang harus dibayar setelah organisasi Jamaah islamiyah

Baca Selengkapnya

Cerita Eks Amir Jamaah Islamiyah Para Wijayanto soal Evaluasi dan Alasan Pembubaran JI

38 hari lalu

Cerita Eks Amir Jamaah Islamiyah Para Wijayanto soal Evaluasi dan Alasan Pembubaran JI

Amir atau pimpinan tertinggi terakhir Jamaah Islamiyah atau JI, Para Wijayanto menceritakan proses evaluasi hingga alasan deklarasi pembubaran organisasi.

Baca Selengkapnya

BNPT: Bali Work Plan Turunkan Ancaman Terorisme di ASEAN

39 hari lalu

BNPT: Bali Work Plan Turunkan Ancaman Terorisme di ASEAN

Sebanyak 63 aksi yang tersebar dalam 4 pilar utama telah diimplementasikan oleh badan-badan sektoral ASEAN, mitra dialog/pembangunan, entitas PBB, serta organisasi internasional yang relevan.

Baca Selengkapnya

BNPT: Pancasila Kunci Perkuat Generasi Z Hadapi Radikalisme dan Terorisme

40 hari lalu

BNPT: Pancasila Kunci Perkuat Generasi Z Hadapi Radikalisme dan Terorisme

Direktur Pencegahan BNPT menekankan anak muda, generasi Z dan generasi Alpha, harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sehingga tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme.

Baca Selengkapnya

BNPT Segera Bentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme di Papua Barat

41 hari lalu

BNPT Segera Bentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme di Papua Barat

Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme atau FKPT merupakan mitra strategis BNPT di bidang pencegahan terorisme, sekaligus memberdayakan perempuan, anak, dan remaja.

Baca Selengkapnya

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

47 hari lalu

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

Edward Snowden mengecam Israel atas ledakan pager Hizbullah. Ia menyebut Israel teroris.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPT Eddy Hartono Ungkap Arahan dari Presiden Jokowi

54 hari lalu

Kepala BNPT Eddy Hartono Ungkap Arahan dari Presiden Jokowi

Irjen Polisi Eddy Hartono dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala BNPT yang baru pada hari ini.

Baca Selengkapnya