Pernyataan PPI Sedunia untuk Kasus Serangkaian Bom di Surabaya

Reporter

Tempo.co

Editor

Elik Susanto

Senin, 14 Mei 2018 06:07 WIB

Petugas memeriksa lokasi ledakan bom di sebuah gereja di Surabaya, 13 Mei 2018. AP/Trisnadi

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Pelajar Indonesia Se-Dunia atau PPI Sedunia menyatakan duka cita atas peristiwa serangkaian bom di Surabaya pada Minggu, 13 Mei 2018. Mereka mengutuk keras aksi terorisme dan pelaku serta aktor di belakang peristiwa yang sangat keji dan tidak beradab ini.

Sebagaimana rilis yang diterima Tempo, Koordinator PPI Dunia Pandu Utama Manggala, mengajak seluruh masyarakat waspada dan saling menguatkan dalam menjaga keamanan. “Tidak ada yang paling diinginkan pelaku teror selain munculnya rasa takut dan perpecahan. Inilah yang harus dilawan,” ujar Pandu.

PPI Sedunia, menurut Pandu, mendukung kepolisian untuk mengusut tuntas teroris. Masyarakat bersama pemerintah dan aparat keamanan, kata dia, harus berdiri bersama untuk melawan segala upaya teror dan menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang tidak mudah dipecah-belah. “Doa kami para perantau, semoga rakyat Indonesia senantiasa dilindungi Tuhan yang Maha Esa dan NKRI terus terjaga.”

Baca: Ledakan Bom di Surabaya Terjadi di Tiga Gereja

Pernyataan duka cita datang dari berbagai kalangan. Seperti di Madiun, Jawa Timur, ratusan warga yang mengatasnamakan Komunitas Madiun Cinta Damai berkumpul di Alun-Alun Kota untuk mendoakan para korban bom. Acara ini berlangsung Minggu malam pukul 19.30 WIB hingga 21.00 WIB. Mereka yang hadir antara lain perwakilan Forum Kerukunan Antarumat Beragama, komunitas umat gereja, dan wakil dari instansi pemerintah serta aparat keamanan.

"Kegiatan ini sebagai bentuk keprihatinan warga Kota Madiun terhadap peristwa yang terjadi di Mako Brimob dan bom di Surabaya. Sekaligus wujud belasungkawa terhadap para korban meninggal dan yang luka," ujar Kepala Polres Madiun Kota Ajun Komisatris Besar Nasrun Pasaribu seperti dikutip dari Antara.

Advertising
Advertising

Ketua panitia acara, Eka Harsono, mengatakan selain sebagai ungkapan belasungkawa untuk para korban bom kegiatan tersebut juga bentuk dukungan kepada Polri. "Kami dari berbagai kalangan, berkumpul untuk berbelasungkawa dan mendukung Polri. Kita tidak takut menghadapi teroris," ujar Eka.

Dari Jakarta Uskup Agung Mgr. Ignatius Suharyo meminta masyarakat mempercayakan pengamanan gereja-gereja kepada aparat keamanan. Pernyataan ini disampaikan uskup di Katedral Jakarta, Minggu malam, setelah polisi menetapkan status siaga satu di Ibu Kota menyusul teror bom di Surabaya. "Kami percaya aparat menggunakan segala sarana dan wewenang mereka untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat," ujar Uskup Suharyo.

Berita terkait

Aksi Teror Kini juga Melibatkan Anak, Simak Cara Mencegahnya

30 Mei 2018

Aksi Teror Kini juga Melibatkan Anak, Simak Cara Mencegahnya

Sejumlah aksi teror bom di Surabaya cukup mencengangkan. Tragedi yang terjadi pada 13 Mei 2018 itu tidak dilakukan sendiri tapi melibatkan keluarganya

Baca Selengkapnya

Kapolda Jateng: Ada Tulisan Coming Soon ISIS di Sukoharjo

26 Mei 2018

Kapolda Jateng: Ada Tulisan Coming Soon ISIS di Sukoharjo

Kapolda Irjen Condro Kirono mengatakan masih ada sekitar 201 simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Jenazah Tiga Pelaku Bom Surabaya Diserahkan ke Keluarga

24 Mei 2018

Jenazah Tiga Pelaku Bom Surabaya Diserahkan ke Keluarga

Tiga jenazah pelaku bom Surabaya, Dita Oepriarto dan kedua anak laki-lakinya, diambil pihak keluarga, Kamis, 24 Mei 2018.

Baca Selengkapnya

Trauma Bom di GKI Surabaya Mulai Sirna, Kebaktian Penuh Jemaah

20 Mei 2018

Trauma Bom di GKI Surabaya Mulai Sirna, Kebaktian Penuh Jemaah

Untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa teror bom, polisi memberlakukan pengamanan cukup ketat

Baca Selengkapnya

Masyarakat Anti Fitnah Beri Bantuan untuk Korban Bom di Surabaya

19 Mei 2018

Masyarakat Anti Fitnah Beri Bantuan untuk Korban Bom di Surabaya

Pengurus Masyarakat Antifitnah Indonesia Surabaya menyerahkan sumbangan uang kepada lima keluarga korban tewas akibat ledakan bom di Surabaya.

Baca Selengkapnya

Anak Korban Bom di Surabaya: Sebelum Kerja, Ayah Memeluk Saya

19 Mei 2018

Anak Korban Bom di Surabaya: Sebelum Kerja, Ayah Memeluk Saya

Marvel Putra Hasinta Casa, 20 tahun, putra Giri Catur, mengisahkan, sebelum teror bom di Surabaya itu, sang ayah sempat memeluknya.

Baca Selengkapnya

MUI Minta Risma Makamkan Jenazah Pelaku Bom di Surabaya

19 Mei 2018

MUI Minta Risma Makamkan Jenazah Pelaku Bom di Surabaya

MUI minta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memakamkan jenazah terduga pelaku bom di Surabaya yang masih ditolak sejumlah warga Kota Pahlawan.

Baca Selengkapnya

Korban Meninggal Bom Surabaya Bertambah Menjadi 14 Orang

19 Mei 2018

Korban Meninggal Bom Surabaya Bertambah Menjadi 14 Orang

Korban bom Surabaya, Giri Catur Sungkowo, meninggal setelah menjalani perawatan. Korban meninggal dalam peristiwa itu menjadi 14 orang.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Bom di Surabaya di Dewan Keamanan PBB

18 Mei 2018

Menlu Retno Angkat Isu Bom di Surabaya di Dewan Keamanan PBB

Menlu Retno mengangkat masalah teror di Surabaya dalam Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB, yang diselenggarakan di Markas Besar PBB, New York.

Baca Selengkapnya

Tri Rismaharini Minta Fatwa MUI Soal Pemakaman Terduga Teroris

18 Mei 2018

Tri Rismaharini Minta Fatwa MUI Soal Pemakaman Terduga Teroris

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menunggu fatwa MUI terkait dengan pemakaman sejumlah jenazah terduga teroris yang ditolak warga setempat.

Baca Selengkapnya