Kutuk Teror Bom di Surabaya, Warga Klaten Gelar Doa Bersama

Minggu, 13 Mei 2018 22:59 WIB

Petugas memeriksa lokasi ledakan bom di sebuah gereja di Surabaya, 13 Mei 2018. AP/Trisnadi

TEMPO.CO, KLATEN - Teror bom di Surabaya yang menyasar tiga gereja di pada Ahad pagi, 13 Mei 2018, memantik rasa geram sekaligus duka mendalam di hati masyarakat dari beragam kalangan dan di berbagai penjuru. Di Kabupaten Klaten, sejumlah organisasi masyarakat langsung menggelar aksi solidaritas sekaligus doa bersama untuk para korban serangan teror di Surabaya.

Aksi solidaritas itu diselenggarakan di kantor Klasis Timur Klaten pada Ahad petang. Klasis adalah istilah untuk menyebut suatu tingkatan kemajelisan dalam Gereja Kristen Protestan. Adapun pesertanya dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kebersamaan, Komunitas Gusdurian, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Barisan Ansor Serbaguna (BANSER), PMII, Pemuda Katolik, Jaringan Muda Lintas Iman Klaten, dan lain-lain.

Dalam ruangan temaram, forum yang mengusung nama Masyarakat Klaten Anti Terorisme dan Radikalisme itu mengawali aksi solidaritasnya dengan menyalakan lilin bersama sebagai simbol duka sekaligus optimisme bahwa cahaya kedamaian dapat mengalahkan semua kekejian paham terorisme dan radikalisme.

"Meski yang hadir di sini dari beragam latar belakang dan berbeda dalam hal keyakinan, semua punya satu tujuan untuk menjaga dan merawat kebhinekaan Indonesia. Kami bersatu di sini untuk menyatakan terorisme sebagai musuh bersama. Kami berani, tidak takut sedikit pun," kata Ketua GP Ansor Klaten sekaligus Koordinator Gusdurian Klaten, Gus Marzuki.

Dalam aksi yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu, seluruh peserta juga secara kompak menyatakan sikap mengutuk keras tindak pidana terorisme yang belakangan ini marak di Indonesia, termasuk serangan bom di tiga gereja di Surabaya yang memakan 10 korban meninggal dan puluhan korban luka-luka.

Forum Masyarakat Klaten Anti Terorisme dan Radikalisme itu juga meminta aparat keamanan segera mengambil langkah preventif terhadap simpul-simpul pergerakan radikalisme di Klaten dan di seluruh Indonesia sebelum bertumbuh menjadi tindak pidana terorisme.

Aksi solidaritas atas tragedi bom di Surabaya tersebut ditutup dengan doa lintas keyakinan secara bergantian. Tidak sedikit peserta yang meneteskan air mata saat menundukkan kepala sambil mengamini doa-doa baik yang dipanjatkan para tokoh yang mewakili agama masing-masing. "Semoga aksi solidaritas semacam ini juga dilakukan di seluruh Indonesia. Jangan diam melihat semua kekejaman yang tidak dibenarkan dalam ajaran agama manapun," kata salah satu peserta aksi, Aditya.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Aksi Teror Kini juga Melibatkan Anak, Simak Cara Mencegahnya

30 Mei 2018

Aksi Teror Kini juga Melibatkan Anak, Simak Cara Mencegahnya

Sejumlah aksi teror bom di Surabaya cukup mencengangkan. Tragedi yang terjadi pada 13 Mei 2018 itu tidak dilakukan sendiri tapi melibatkan keluarganya

Baca Selengkapnya

Kapolda Jateng: Ada Tulisan Coming Soon ISIS di Sukoharjo

26 Mei 2018

Kapolda Jateng: Ada Tulisan Coming Soon ISIS di Sukoharjo

Kapolda Irjen Condro Kirono mengatakan masih ada sekitar 201 simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Jenazah Tiga Pelaku Bom Surabaya Diserahkan ke Keluarga

24 Mei 2018

Jenazah Tiga Pelaku Bom Surabaya Diserahkan ke Keluarga

Tiga jenazah pelaku bom Surabaya, Dita Oepriarto dan kedua anak laki-lakinya, diambil pihak keluarga, Kamis, 24 Mei 2018.

Baca Selengkapnya

Trauma Bom di GKI Surabaya Mulai Sirna, Kebaktian Penuh Jemaah

20 Mei 2018

Trauma Bom di GKI Surabaya Mulai Sirna, Kebaktian Penuh Jemaah

Untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa teror bom, polisi memberlakukan pengamanan cukup ketat

Baca Selengkapnya

Masyarakat Anti Fitnah Beri Bantuan untuk Korban Bom di Surabaya

19 Mei 2018

Masyarakat Anti Fitnah Beri Bantuan untuk Korban Bom di Surabaya

Pengurus Masyarakat Antifitnah Indonesia Surabaya menyerahkan sumbangan uang kepada lima keluarga korban tewas akibat ledakan bom di Surabaya.

Baca Selengkapnya

Anak Korban Bom di Surabaya: Sebelum Kerja, Ayah Memeluk Saya

19 Mei 2018

Anak Korban Bom di Surabaya: Sebelum Kerja, Ayah Memeluk Saya

Marvel Putra Hasinta Casa, 20 tahun, putra Giri Catur, mengisahkan, sebelum teror bom di Surabaya itu, sang ayah sempat memeluknya.

Baca Selengkapnya

MUI Minta Risma Makamkan Jenazah Pelaku Bom di Surabaya

19 Mei 2018

MUI Minta Risma Makamkan Jenazah Pelaku Bom di Surabaya

MUI minta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memakamkan jenazah terduga pelaku bom di Surabaya yang masih ditolak sejumlah warga Kota Pahlawan.

Baca Selengkapnya

Korban Meninggal Bom Surabaya Bertambah Menjadi 14 Orang

19 Mei 2018

Korban Meninggal Bom Surabaya Bertambah Menjadi 14 Orang

Korban bom Surabaya, Giri Catur Sungkowo, meninggal setelah menjalani perawatan. Korban meninggal dalam peristiwa itu menjadi 14 orang.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Bom di Surabaya di Dewan Keamanan PBB

18 Mei 2018

Menlu Retno Angkat Isu Bom di Surabaya di Dewan Keamanan PBB

Menlu Retno mengangkat masalah teror di Surabaya dalam Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB, yang diselenggarakan di Markas Besar PBB, New York.

Baca Selengkapnya

Tri Rismaharini Minta Fatwa MUI Soal Pemakaman Terduga Teroris

18 Mei 2018

Tri Rismaharini Minta Fatwa MUI Soal Pemakaman Terduga Teroris

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menunggu fatwa MUI terkait dengan pemakaman sejumlah jenazah terduga teroris yang ditolak warga setempat.

Baca Selengkapnya