PVMBG: Tak Ada Erupsi Susulan Gunung Merapi, Dampak Abu Mereda

Jumat, 11 Mei 2018 17:12 WIB

Gunung Merapi mengeluarkan asap putih saat terjadi letusan freatik di Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, 11 Mei 2018. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terjadi letusan freatik Gunung Merapi disertai suara gemuruh dengan tekanan sedang hingga kuat dan tinggi kolom 5.500 meter dari puncak kawah pada pukul 07.32 WIB. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi (PVMBG), Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kasbani mengatakan tidak ada erupsi susulan Gunung Merapi. Abu vulkanik juga diperkirakan mereda.

“Dengan tidak adanya erupsi susulan, (dampak abu vulkanik) ini akan segera mereda,” kata dia di kantornya, di Bandung, Jumat, 11 Mei 2018.

Baca: Penyebab Erupsi Gunung Merapi Tak Terdeteksi Alat Peringatan Dini

Kendati demikian, Kasbani mengingatkan tentang bahaya abu erupsi Gunung Merapi. “Tentunya yang terkena dampak abu vulkanik ini harus diantisipasi dengan menggunakan masker. Abu ini bahaya untuk pernafasan,” kata dia.

Kasbani mengatakan, abu dari erupsi Gunung Merapi dipastikan bukan material magma baru, tetapi material lama yang terbawa erupsi. "Kalau abu itu berasal dari material di dalam kawah, berarti itu ada peningkatan magma, itu tidak ada. Kita harapkan, setelah ini relatif kembali tenang," ujarnya.

Ia menambahkan, letusan freatik umumnya tidak diikuti letusan susulan. Erupsi freatik juga bisa berlangsung setiap saat, dan tiba-tiba. “Biasanya freatik begitu, kejadiannya tiba-tiba, sesaat, dan biasanya tidak di ikuti oleh erupsi susulan,” kata dia.

Baca: Ahli: Abu Vulkanik Lebih Berbahaya dari Asap Rokok dan Polusi

Advertising
Advertising

Terkait adanya larangan untuk menghindari radius jarak dua kilometer dari puncak Gunung Merapi, menurut Kasbani, itu untuk mengantisipasi bahaya letusan erupsi. Menurut dia, imbas bahaya letusan freatik biasanya berada di seputaran daerah kawah.

“Freatik bisa terjadi seperti itu karena terjadi penumpukan gas, atau uap, yang bisa dierupsikan setiap saat. Makanya kenapa dalam radius 2 kilometer itu harus steril, tidak boleh ada kegiatan,” kata dia.

Kasbani mengatakan sebaran abu bergantung arah angin. Berdasarkan pantauan lembaganya, sebaran abu Gunung Merapi mengarah ke Yogyakarta. “Pantauan abu sampai ke arah Yogja, setidaknya ada sekitar 10 kilometer,” kat adia.

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

14 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

Gunung Ruang masih berstatus Awas, namun Badan Geologi sudah mencabut peringatan dini tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

14 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

17 hari lalu

Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

21 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

36 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

37 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

46 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

2 Maret 2024

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya