Tokoh Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. TEMPO/iqbal lubis
TEMPO.CO, Yogyakarta-Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais menilai 20 tahun reformasi diwarnai berbagai dampak yang sebagian tak sesuai dengan cita-cita awal.
"Ekses dari era reformasi itu diwarnai kode etik dan etika pergaulan bangsa yang sangat nista dan menyedihkan," ujar Amien Rais di sela menghadiri pengajian menyambut Ramadan di Masjid Muthohhirin Nitikan, Sorogenen, Kota Yogyakarta Kamis petang, 10 Mei 2018.
Pernyataan mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu merujuk pada kondisi komunikasi antar-anak bangsa seperti yang tercermin dalam media sosial. "Media sosial itu penuh hoax, penuh caci maki, kepalsuan dan pemutarbalikan fakta," ujar Amien.
Kondisi pergaulan generasi melalui media sosial, kata Amien, membuat situasi sosial kemasyarakatan semakin keruh. "(Pergaulan yang menyedihkan) ini termasuk problem reformasi yang harus segera kita pecahkan," ujar Amien.
Amien menuturkan setidaknya ada tiga hal negatif yang ikut lahir bersamaan dengan jalannya 20 tahun reformasi. Selain pergaulan bangsa yang makin nista, Amien juga menilai cita cita reformasi bidang hukum belum terwujud dengan semestinya."Penegakan hukum masih tebang pilih," ujarnya.
Menurut Amien Rais Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak berkutik manakala menghadapi kasus kasus besar. "Era reformasi ini yang juga gagal ketika korupsi makin membuncah, kasus gede dilupakan, kasus kecil diramaikan," ujarnya.
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
28 hari lalu
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.