Buntut Kerusuhan di Rudenim Balikpapan, 77 Pengungsi Dipindah

Rabu, 9 Mei 2018 22:40 WIB

Sejumlah pencari suaka asal Afghanistan berunjukrasa di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pontianak, Kalbar, 22 Oktober 2015. Selain menuntut percepatan proses pemindahan ke negara ketiga dan pelayanan kesehatan yang memadai, mereka juga mengeluhkan kualitas air Mandi Cuci Kakus (MCK) yang tidak sehat sehingga menimbulkan penyakit kulit. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Balikpapan–Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Balikpapan, Kalimantan Timur memindahkan 77 pengungsi setelah timbul kerusuhan sepekan lalu. Para pengungsi berbagai negara itu bikin onar karena diduga jenuh terisolasi di rumah penampungan di pinggiran Balikpapan. “Kami pindahkan mereka ke rudenim lain, rencananya minggu ini,” kata Kepala Rudenim Balikpapan, Irham Anwar, Rabu, 9 Mei 2018.

Irham menuturkan prilaku pengungsi asal Afganistan, Somalia dan Iran kian rusuh selama sembilan bulan terakhir. Mereka menunjukan sikap pemberontakan dengan menolak program kemasyarakatan oleh Rudenim Balikpapan. “Seperti menolak acara senam pagi hingga berenang bersama di pantai Balikpapan," katanya.

Baca: Pengungsi Rohingya Demo Delegasi PBB, Ingin Kembali ke Myanmar

Puncaknya, pengungsi menolak jatah sarapan yang sudah disiapkan berupa roti layak santap dari lembaga donor. Mereka merusak fasilitas Rudenim Balikpapan seperti perangkat 27 CCTV, taman, meja, kursi dan mencorat-coret dinding bangunan. “Mereka juga melakukan aksi demo di dalam gedung Rudenim Balikpapan,” ujar Irham.

Petugas akhirnya memindahkan sebagian pengungsi ke rudenim di Makassar, Tanjung Pinang Kepulauan Riau dan Kalideres Jakarta. International Organizaton of Migration (IOM) membantu seluruh biaya pemindahan pengungsi ke sejumlah lokasi baru ini.

Irham berujar, tiga lokasi baru itu memiliki fasilitas commnity house penempatan pengungsi pindahan Balikpapan. Kota Balikpapan memang menolak keberadaan pengungsi yang dianggap menambah beban permasalahan sosial masyarakat setempat. “Mereka bisa tinggal di community house dengan aturan lebih longgar dibandingkan di sini,” tuturnya.

Simak: Wamenlu AM Fachir Kunjungi Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Salah seorang pengungsi asal Afganistan, Zamon Mirdidda, mengatakan rekan-rekannya sudah jenuh bertahun tahun terkungkung di balik teralis besi rumah penampungan. Pengungsi asal Afganistan merasa punya hak hidup bebas tinggal di negara orang lain. “Kami bukan pelaku kriminal, kami tidak akan ganggu orang lain," kata dia.

Kepolisian Resor Kota Balikpapan sudah memproses laporan soal perusakan fasilitas umum rudenim. Penyidik memeriksa 10 saksi saksi berasal dari petugas di lapangan maupun pengungsi Rudenim Balikpapan. “Masih proses penyelidikan penyidik kami dengan memeriksa saksi saksi,” kata Kepala Polres Balikpapan Ajun Komisaris Besar Wiwin Fitra.

SG WIBISONO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

2 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

2 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

16 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

19 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

24 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

25 hari lalu

256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi tersebut berasal dari 78 kepala keluarga.

Baca Selengkapnya

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

30 hari lalu

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan

Baca Selengkapnya

Israel dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir

31 hari lalu

Israel dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir

Pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dilaporkan akan berlanjut di Kairo, Mesir.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

43 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari

44 hari lalu

442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari

Banjir merendam 8 kecamatan di Jepara. Air terus menggenang akibat hujan berkepanjangan sejak 13 Maret 2024.

Baca Selengkapnya