Prabowo: Elite Indonesia Entah Bodoh atau Apa, Hatinya Beku..

Rabu, 2 Mei 2018 05:16 WIB

Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan pidato politik saat menghadiri aksi May Day di Istora Senayan, Jakarta, 1 Mei 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membuat pengakuan mengapa dirinya akhirnya mau maju dalam Pemilihan Presiden 2019. Menurut Prabowo, semula dirinya ingin beristirahat dalam dunia politik karena umur. Namun karena melihat kondisi rakyat yang tidak makmur lantaran pemerintah saat ini dianggap tak peduli dengan nasib rakyat Indonesia, Prabowo mengaku siap menerima mandat itu, maju kembali sebagai capres 2019.

"Ternyata di saat saya harus pensiun, di saat saya harus istirahat, saya melihat negara saya berada dalam keadaan yang tidak adil dan tidak makmur," kata Prabowo dalam pidatonya pada deklarasi buruh KSPI terhadap Capres 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa 1 Mei 2018.

BACA: Seperti Apa Kontrak Politik Prabowo dengan KSPI untuk 2019?

Prabowo menyebut, kondisi Indonesia tidak makmur salah satunya karena elite Indonesia tidak mampu melihat dan menjaga kepentingan rakyat Indonesia, serta tak bisa menjaga kekayaan Indonesia.

"Saya melihat elite-elite Indonesia, entah bodoh atau entah apa, atau memang mereka hatinya sudah beku, atau memang mereka tidak cinta sama bangsa Indonesia," kata Prabowo.

Advertising
Advertising

Karena itu, Prabowo di depan para buruh yang tergabungd alam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan siap menerima mandat untuk maju dalam Pilpres. "Saya memutuskan kepada diri saya sendiri bahwa apabila rakyat saya masih membutuhkan saya, apabila rakyat saya masih ingin memakai tenaga, jiwa dan raga saya, Prabowo Subianto, maka saya siap melaksanakan tugas," ujar Prabowo.

Menurut Prabowo, ia justru bahagia atas pilihan hidupnya itu. "Karena orang tua saya itu dulu selalu mengajarkan saya, Prabowo apa pun yang kau kerja, apapun kau hasilkan selalu bela rakyatmu, selalu bela rakyat miskin, itu tugasmu sebagai anak saya," Prabowo mengenang.

BACA: Hari Buruh, 3 Tuntutan KSPI dan Dukungan untuk Prabowo Subianto

KSPI resmi mendeklarasikan dukungannya pada Prabowo. Dukungan kepada Prabowo Subianto itu diberikan setelah Katua Umum Gerindra itu sepakat menandatangani kontrak politik yang berisikan sepuluh tuntutan buruh dan rakyat alias Sepultura.

Dalam kontrak itu termaktub bahwa Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Organisasi Serikat Pekerja, organisasi buruh, pekerja honor, pedagang kaki lima, dan organisasi gerakan sosial lainnya berjanji mendukung Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.

"Dan karenanya, pihak kedua bersungguh-sungguh mengkonsolidasikan kekuatan organisasi dan seluruh anggotanya untuk memenangkan Prabowo Subianto Republik Indonesia 2019-2024 melalui kampanye," seperti dibacakan Prabowo Subianto selepas penandatanganan kontrak politik itu.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

2 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

3 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

13 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

14 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

14 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

14 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

18 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

18 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

19 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya