Hari Buruh, 3 Tuntutan KSPI dan Dukungan untuk Prabowo Subianto
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Ninis Chairunnisa
Selasa, 1 Mei 2018 08:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan ikut memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day, 1 Mei 2018. Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan ada tiga tuntutan buruh yang dinamakan Tritura Plus.
"Tuntutan yang akan disuarakan kaum buruh dalam aksi May Day adalah Tritura Plus, yaitu tiga tuntutan buruh dan rakyat," ucap Said dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Senin malam, 30 April 2018.
Baca: KSPI: Prabowo Akan Hadiri Deklarasi Capres oleh Buruh
Pertama, ujar Said, menuntut pemerintah menurunkan harga beras dan bahan bakar minyak serta tarif listrik. Tujuannya, membangun ketahanan pangan dan energi.
Kedua, menolak upah murah. KSPI meminta Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dicabut. "Jadikan KHL (kebutuhan hidup layak) 84 item," tutur Said.
Baca: KSPI Usul Rizal Ramli Jadi Cawapres Prabowo Subianto
Tuntutan ketiga adalah penolakan terhadap tenaga kerja asing (TKA) buruh kasar asal Cina. KSPI menginginkan pencabutan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing. "Tambahannya adalah hapus outsourcing dan pilih presiden RI 2019 yang proburuh," katanya.
Sebanyak 150 ribu buruh dari Jabodetabek, Serang, Karawang, dan Purwakarta akan berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta Pusat. Unjuk rasa itu dalam rangka merayakan May Day 2018 dan menyampaikan Tritura Plus. Titik kumpul massa ada di patung kuda Indosat pukul 10.00 WIB.
Peringatan Hari Buruh 2018 sekaligus menjadi ajang deklarasi calon presiden 2019-2024 yang didukung buruh. Karena itu, massa KSPI akan bergerak ke Istora Senayan pukul 13.00 WIB untuk mengumumkan capres 2019 pilihan buruh, yakni Prabowo Subianto.