Jokowi: Indonesia Siap Jadi Mediator Pertemuan Trump-Kim Jong Un
Reporter
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor
Juli Hantoro
Senin, 30 April 2018 17:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Indonesia siap menjadi tuan rumah pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Korea Utara Kim Jong Un. Hal ini ia tawarkan saat menerima kunjungan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-Beom, dan Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia, Ahn Kwang-Il, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 30 April 2018.
"Kami sampaikan Indonesia siap menjadi tuan rumah pertemuan-pertemuan itu," kata Jokowi.
Pertemuan antara Trump dan Kim menguat setelah suksesnya Konferensi Tingkat Tinggi antara Korea Selatan dan Korea Utara yang berakhir dengan kesepakatan damai. Pada Jumat pekan lalu, Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In bertemu serta bersepakat menyudahi perang kedua negara yang sudah berlangsung sejak 1953.
Baca juga: Jokowi: Korea Utara Harus Taati Resolusi Dewan Keamanan PBB
Trump mengatakan dirinya dan Kim bisa saja bertemu dalam tiga hingga empat pekan ke depan. Pertemuan ini membahas penghapusan penggunaan senjata nuklir di Semenanjung Korea.
"Namun kami akan lihat bagaimana kelanjutannya," ucap Trump seperti dikutip dari The Guardian, Ahad, 29 April 2018.
Trump juga telah berbicara dengan Moon Jae-in lewat sambungan telepon membahas hasil pertemuan itu. Menurut kantor Presiden Korea Selatan, seperti dikutip dari The Guardian, kedua pihak sepakat pertemuan antara Trump dan Kim harus segera diadakan. "Untuk mempertahankan momentum bagi keberhasilan pertemuan itu."
Baca juga: Intelijen Korea Utara di Indonesia Disebut Berkedok Restoran
Sementara itu Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia mendukung penuh proses perdamaian antara Korea Selatan dan Korea Utara. Indonesia siap memberi bantuan guna mewujudkan hal itu jika dibutuhkan.
Menurut Jokowi, perdamaian antara Korea Selatan dan Korea Utara bakal berdampak positif bagi kawasan Asia. "Artinya, kawasan kita ini jadi lebih sejuk, lebih dingin, dan kita bisa berkonsentrasi semuanya pada pembangunan fisik maupun ekonomi," ucapnya.