Panglima TNI: Jalan Tikus di Perbatasan Rawan Penyelundupan

Jumat, 27 April 2018 20:15 WIB

Pasukan TNI dan Polri bersiaga mengantisipasi masuknya milisi ISIS di salah salah satu wilayah perbatasan dengan Filipina di Pulau Matatuang, Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara. Tempo/Irsyan

TEMPO.CO, Entikong - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan banyak jalan tikus di wilayah perbatasan yang rawan terjadi penyelundupan.

"Di perbatasan itu yang rawan jalan tikus. Di Sebatik itu ada 2.000 jalan tikus," kata Hadi di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia-Malaysia, Entikong, Kalimantan Barat pada Jumat, 27 April 2018.

Hadi mengatakan penjagaan yang lebih ketat akan dilakukan di jalan-jalan tikus tersebut. Peningkatan penjagaan tersebut akan melibatkan Polri dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.

Baca: Pesan Panglima TNI kepada Prajurit Penjaga Perbatasan di Entikong

Hadi datang bersama Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Oesman Sapta Odang, dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi. Kunjungan Hadi dan Tito merupakan rangkaian kunjungan kerja ke Pontianak dan Palangkaraya, serta mengecek wilayah perbatasan. Di dua lokasi tersebut Hadi dan Tito akan memberi pengarahan pada anggota TNI-Polri se-Kalimantan Tengah dan Barat.

Advertising
Advertising

Hadi mengatakan akan mengecek seluruh perbatasan. Sebelumnya Hadi sudah mengecek di Sebatik dan Krayan Kalimantan Utara. Hadi juga telah mengunjungi perbatasan laut di Pulau Miangas, Sulawesi Utara dan Natuna, Kepulauan Riau.

Saat tiba di Entikong, Hadi dan Tito langsung menuju Pos Komando Taktis 642 Kapuas Entikong. Terlihat sekitar 500 orang yang tergabung antara prajurit TNI dan Polri dan penduduk sekitar berbaur.

Baca: Wiranto Minta BNPP Percepat Pembangunan Daerah Perbatasan

Anak-anak hingga sesepuh wilayah tersebut turut hadir menyalami Panglima TNI dan Kapolri. Beberapa anak-anak terlihat ada yang mengenakan pakaian mirip TNI. Di perbatasan Entikong tersebut jalan yang Hadi dan Tito lalui merupakan jalan tanah dan berbatu.

Menurut informasi, di wilayah Entikong masyarakat banyak yang lebih membeli kebutuhan pokok dari Malaysia, ketimbang harus membeli di Pontianak. Hal tersebut karena harga yang lebih murah dan lokasi yang dekat.

Menurut Heru Pambudi, hal tersebut diperbolehkan karena ada aturan batas pembelian. "Itu sudah diatur di Entikong Aruk, Nanga Badau. Mereka mendapatkan hak untuk diberikan pembebasan maksimal sebesar 600 ringgit per bulan per orang untuk warga perbatasan," kata Heru.

Baca: Presiden Minta Pasukan TNI di Perbatasan Ditambah

Berita terkait

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

1 hari lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

3 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

4 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

4 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

5 hari lalu

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya memang nakal saat masih muda. Pria berumur 72 tahun itu menyampaikan permintaan maaf kepada para senior-seniornya ketika masih aktif di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI (sekarang TNI) dulu.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

5 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

6 hari lalu

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

6 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

7 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

8 hari lalu

MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

MK membantah dalil paslon 01 Anies-Muhaimin soal ketidaknetralan TNI yang tercermin dalam kehadiran Mayor Teddy dalam debat capres.

Baca Selengkapnya