Panglima TNI resmikan koleksi pesawat baru untuk Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogya, 24 April 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono
TEMPO.CO, Yogyakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meresmikan empat pesawat bersejarah yang telah selesai direstorasi untuk melengkapi koleksi Museum Pusat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) Dirgantara Mandala Yogyakarta, Selasa, 24 April 2018.
Empat koleksi pesawat itu ialah C-130 Hercules, IL-14 Avia , Fokker 27 TS, dan F-4 Hawker Hunter. “Dari empat pesawat koleksi ini, sebenarnya ada satu yang tak masuk milik bangsa Indonesia, yakni pesawat Hawker Hunter,” ujar Hadi.
Hadi menuturkan, meski bukan pesawat Indonesia, Hawker Hunter punya kaitan sejarah dengan perjuangan kemerdekaan. Pesawat itu sedianya akan digunakan tentara Belanda untuk menghadapi pesawat-pesawat buru sergap Indonesia, seperti MIG-21 dan TU-16.
Namun, sebelum berperang di udara, Hawker Hunter mengalami kecelakaan akibat run down dan menyebabkan pelurunya meledak sendiri sebelum ditembakkan. Seluruh sistem pesawat pun rusak parah dan tak bisa digunakan Belanda.
Pesawat, kata Hadi, lalu ditinggal di sebuah hanggar di Biak sampai Belanda terusir dari Indonesia. “Saya saat masih KSAU (Kepala Staf TNI AU) pernah melihat Hawker Hunter itu hanya jadi rongsokan, belum ada bayangan merestorasi,” ucapnya.
Setelah menjabat Panglima TNI, Hadi menuturkan pernah diingatkan seorang jurnalis melalui Twitter tentang keberadaan Hawker Hunter. Hadi pun segera menginstruksikan dilakukan restorasi dan memboyong pesawat itu ke Museum TNI AU di Yogyakarta.
Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Kolonel Dede Nasrudin menuturkan empat pesawat zaman kemerdekaan yang berhasil direstorasi itu menjadi bagian sejarah penegakan kedaulatan Republik Indonesia. Salah satunya pesawat C-130 Hercules yang diberi nama Alfa-1301 dan mendapat julukan Legenda Sang Penjelajah.
Pesawat bongsor ini pernah terlibat dalam operasi Trikora di Irian Barat pada 1962, Operasi Dwikora di Malaysia 1965, Operasi Seroja di Timor-Timur 1975, dan operasi keamanan dalam negeri. Dengan adanya tambahan koleksi tersebut, Museum TNI AU Yogya memiliki sekitar 60 pesawat.