2 Ribu Orang Mengungsi Akibat Gempa Banjarnegara

Kamis, 19 April 2018 03:34 WIB

Petugas Tagana memeriksa kondisi bangunan rumah yang roboh akibat gempa di Desa Kasinoman, Banjarnegara, Jawa Tengah, 18 April 2018. Gempa yang terjadi pukul 13.28 tersebut berpusat di darat dan tidak menimbulkan ancaman tsunami. ANTARA/Idhad Zakaria

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 2.104 orang terpaksa mengungsi akibat gempa Banjarnegara, Jawa Tengah. Gempa berkekuatan 4,4 skala richter (SR) tersebut terjadi pada Rabu siang, pukul 13.28 WIB, 18 April 2018.

“Keseluruhan pengungsi ini berasal dari 526 kepala keluarga,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Banjarnegara Bertambah Menjadi 2

Pusat gempa terjadi di daratan, pada kedalaman 4 kilometer dan 52 kilometer utara Kebumen, Jawa Tengah. Titik asal gempa yang dangkal dan kondisi tanah gembur di Banjarnegara, ditenggarai menjadi penyebab parahnya kerusakan.

Saat ini, mereka tersebar di beberapa titik pengungsian di empat desa di Kecamatan Kalibening yaitu di Desa Kasinoman, Desa Kertosari, Desa Plorengan dan Desa Sidakangen. Kecamatan inilah yang terkena dampak paling parah akibat guncangan gempa.

Banyaknya jumlah pengungsi juga terjadi akibat kerusakan pada ratusan rumah di wilayah tersebut. BNPB mencatat ada sekitar 316 rumah yang rusak. 217 unit di Desa Kasinoman, 62 unit di Desa Kertosari, dan 37 unit di Desa Plorengan. “Diperkirakan jumlah rusak bertambah mengingat belum semua didata,” kata Sutopo.

Advertising
Advertising

Tak hanya rumah pribadi, bangunan umum pun tak luput dari bencana ini. Empat masjid dan satu gedung SMKN 2 Kalibening ikut mengalami kerusakan. Sutopo mengatakan petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, TNI, Polri, Basarnas, Palang Merah Indonesia, terus melakukan pendataan kerusakan di lokasi.

Tim gabungan ini berjumlah sekitar 180 personel. Selain posko pengungsian, tim juga mendirikan posko tanggap darurat, dapur umum, hingga pos kesehatan. Meski demikian, Sutopo mengatakan bahwa berbagai kebutuhan saat ini sangat mendesak diperlukan oleh para pengungsi gempa Banjarnegara. “Makanan, air bersih, MCK, dan kebutuhan dasar lain,” ujarnya.

Berita terkait

Jokowi Tinjau Korban Gempa Banjarnegara

23 April 2018

Jokowi Tinjau Korban Gempa Banjarnegara

Puskesmas Kalibening disiagakan 24 jam hingga tujuh hari untuk penanganan darurat dan pelayanan kesehatan bagi korban gempa Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Lindu Susulan Pasca-Gempa Banjarnegara Masih Memakan Korban

22 April 2018

Lindu Susulan Pasca-Gempa Banjarnegara Masih Memakan Korban

Gempa Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Rabu lalu hingga kini masih menyisakan lindu lanjutan.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Banjarnegara Akibat Pergerakan Sesar Lokal

19 April 2018

BMKG: Gempa Banjarnegara Akibat Pergerakan Sesar Lokal

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa Banjarnegara dipicu penyesaran dengan mekanisme kombinasi pergerakan mendatar dan naik.

Baca Selengkapnya

Pemkab Tetapkan Tanggap Darurat Gempa Banjarnegara

19 April 2018

Pemkab Tetapkan Tanggap Darurat Gempa Banjarnegara

Gempa Banjarnegara menyebabkan ratusan rumah mengalami kerusakan dan sekitar 2.000 orang harus mengungsi.

Baca Selengkapnya

Gempa Banjarnegara, BMKG: Dangkal Tapi Merusak

19 April 2018

Gempa Banjarnegara, BMKG: Dangkal Tapi Merusak

BPBD mencatat sejauh ini ada dua korban tewas akibat gempa Banjarnegara yang terjadi Rabu siang.

Baca Selengkapnya

Gempa Banjarnegara, 316 Rumah Rusak

19 April 2018

Gempa Banjarnegara, 316 Rumah Rusak

Pusat gempa Banjarnegara berlokasi di darat pada kedalaman 4 kilometer pada jarak 52 kilometer utara Kebumen.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Gempa Banjarnegara Bertambah Menjadi 2

19 April 2018

Korban Tewas Gempa Banjarnegara Bertambah Menjadi 2

Korban tewas akibat gempa Banjarnegara dengan kekuatan 4,4 skala Richter (SR) terus bertambah.

Baca Selengkapnya