Median: Mayoritas Masyarakat Ingin Ganti Jokowi di Pilpres 2019

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Amirullah

Senin, 16 April 2018 15:17 WIB

Jokowi dan Prabowo Buka Bersama

TEMPO.CO, Jakarta - Survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) menunjukkan masyarakat menginginkan Joko Widodo (Jokowi) diganti oleh tokoh lain pada Pemilihan Presiden 2019.

"Sebanyak 46,4 persen responden ingin Jokowi diganti tokoh lain," kata Direktur Riset Median Sudarto saat merilis hasil survei elektabilitas kandidat calon presiden di daerah Cikini, Jakarta Pusat, Senin, 16 April 2018.

Baca: Prabowo Cawapres Jokowi? Gerindra: Framing Lawan Takut Kalah

Jumlah tersebut lebih banyak ketimbang responden yang memilih Jokowi memimpin kembali, yakni sebesar 45,22 persen. Ada 8,41 persen responden yang memilih untuk tidak menjawab pertanyaan itu.

Sudarto mengatakan hasil survei ini menjadi peringatan bagi Jokowi. "Warning kuning kemerahan untuk Jokowi, karena ada sedikit lebih banyak orang yang ingin jokowi diganti."

Advertising
Advertising

Artinya, kata dia, apabila pada pilpres mendatang hanya ada dua pasangan calon saja, maka peluang bekas gubernur DKI Jakarta itu untuk kembali menang akan semakin kecil. Alasannya, dia memprediksikan para pemilih yang sudah tak mau lagi dipimpin Jokowi akan terkanalisasi untuk mendukung lawan Jokowi.

Sudarto mengakui dalam riset yang dilakukannya, elektabilitas Jokowi masih menjadi yang tertinggi dengan 36,2 persen. Menurut dia, tingginya elektabilitas Jokowi itu lantaran hingga saat ini masyarakat masih dihadapkan dengan banyak pilihan tokoh. "Masyarakat masih belum menemukan figur yang cocok melawan Jokowi, sehingga suara tersebar di banyak tokoh," kata dia.

Baca: Muhaimin Iskandar: Posisi Jokowi sebagai Capres Aman Kalau Join

Sudarto meyakini peta elektabilitas itu bakal berubah drastis apabila pendaftaran capres cawapres telah dibuka dan lawan Jokowi sudah pasti. "Sekarang itu pesannya jelas, 'saya ingin mengganti Jokowi', tapi messenger-nya belum jelas nih," kata dia.

Median melakukan survei dengan sampel 1.200 responden yang memiliki hak pilih. Survei tersebut memiliki margin of error sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling serta proporsional atas populasi di provinsi dan gender. Adapun kontrol kualitas dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada.

Berita terkait

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

31 menit lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

1 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

1 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

1 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

2 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

3 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

3 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

4 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

5 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

6 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya