Jokowi Disarankan Pilih Cawapres dari Kalangan Agama atau Tentara

Reporter

Imam Hamdi

Sabtu, 14 April 2018 13:54 WIB

Laman Facebook WIM Motor mengunggah foto Presiden Jokowi sedang mengendarai sepeda motor listrik saat berkunjung ke Kabupaten Asmat, Papua, Kamis, 12 April 2018. Motor listrik itu diduga model Zero 8i buatan WIM Motor. (facebook WIM Motor)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyarankan Joko Widodo mencari pendamping dari kalangan agama atau tentara. Alasannya, kedua kalangan itu bisa melengkapi Jokowi meredam isu suku, agama, ras, dan antargolongan yang berpotensi digunakan pada pemilihan umum 2019.

"Peluang Jokowi cukup besar, tapi mesti didampingi calon yang bisa mengurangi isu SARA," kata Yunarto saat dihubungi, Sabtu, 14 April 2018.

Baca:
PDIP Bahas Cawapres Jokowi Usai Pilkada...
Deklarasi Cawapres Cak Imin Dianggap Riak Bagi Koalisi Jokowi...

Menurut hitungan di kertas, ujar Yunarto, posisi Jokowi memenangi pemilihan presiden 2019 berada di atas angin. Bahkan Jokowi sebenarnya tak perlu pusing mencari pendampingnya karena elektabilitasnya tertinggi di sejumlah survei meski masih berada di bawah 50 persen.

Menurut dia, tidak ada cawapres yang bisa mendongkrak elektabilitas Jokowi. Sebab, yang dilihat jika Jokowi kembali maju adalah tingkat kepuasan publik. Saat ini, berdasarkan survei Charta Politika pada Januari lalu, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi 67 persen.

Advertising
Advertising

"Jokowi cuma perlu cawapres untuk melengkapi agar kampanye lebih mudah,” katanya. Terutama untuk meredam isu SARA. Jika ada yang mengatakan kelompok nasionalis lebih baik dilengkapi kalangan religius, tujuannya bukan untuk menambah elektabilitas. “Tapi agar bisa mengelola isu dalam kampanye."

Baca: Jika Tak Dipilih Jokowi, Muhaimin Iskandar...

Yunarto memprediksi pemilu tahun depan hanya akan diikuti dua pasang calon presiden, yakni kubu Prabowo Subianto dan Joko Widodo. "Kemungkinan besar dua poros saja."

Untuk kubu Prabowo, bisa jadi bukan Ketua Umum Partai Gerindra itu yang maju menjadi calon presiden meski telah dideklarasikan partainya. Sebab, Prabowo mempunyai beban besar rekam jejak yang pernah dua kali kalah pada pemilihan presiden sebelumnya. Masalah logistik juga menjadi pertimbangan. "Kalau memaksakan, risikonya besar."

Berita terkait

Mahfud MD Bertemu Ganjar Pranowo, Tawaran Jadi Cawapres seperti dari Jokowi pada Pilpres 2019 Lalu?

12 September 2023

Mahfud MD Bertemu Ganjar Pranowo, Tawaran Jadi Cawapres seperti dari Jokowi pada Pilpres 2019 Lalu?

Menko Polhukam Mahfud MD bertemu bakal Capres usungan PDIP Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu. Namun, Mahfud membantah isu soal tawaran cawapres itu.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Jadi Wapres, Pedagang Pasar Tumpah Sindang Minta Ini

29 Juni 2019

Ma'ruf Amin Jadi Wapres, Pedagang Pasar Tumpah Sindang Minta Ini

Suasana kediaman wakil Presiden KH Ma'ruf Amin di Jalan Lorong 27, Koja, Jakarta Utara, tampak sepi pada Sabtu siang 29 Juni 2019.

Baca Selengkapnya

Kelompok Sadulur Salembur Minta Orang Sunda Dukung Ma'ruf Amin

19 Januari 2019

Kelompok Sadulur Salembur Minta Orang Sunda Dukung Ma'ruf Amin

Ketua Kelompok Sadulur Salembur Heidy Mulyadi mengatakan masyarakat Sunda berharap Ma'ruf Amin tidak melupakan mereka jika nanti terpilih jadi wapres.

Baca Selengkapnya

Kampanye di Tangerang, Ma'ruf Amin Bicara Alasannya Jadi Cawapres

19 Januari 2019

Kampanye di Tangerang, Ma'ruf Amin Bicara Alasannya Jadi Cawapres

Di hadapan santri dan jamaah di Tangerang, Ma'ruf Amin menuturkan salah satu alasannya menjadi cawapres Jokowi karena terinspirasi Mahathir Mohamad.

Baca Selengkapnya

Tiga Ucapan Ma'ruf Amin yang Kontroversi di 2018

27 Desember 2018

Tiga Ucapan Ma'ruf Amin yang Kontroversi di 2018

Ma'ruf Amin beberapa kali menyampaikan ucapan yang memancing perdebatan. Salah satunya pidato budek dan buta.

Baca Selengkapnya

Seperti Gus Dur, Ma'ruf Amin Akan Berbaur dengan Banyak Kalangan

8 Desember 2018

Seperti Gus Dur, Ma'ruf Amin Akan Berbaur dengan Banyak Kalangan

Ma'ruf Amin mengatakan dirinya berteman dekat dengan Gus Dur.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Terima Tamu Komunitas Disabilitas Hari Ini

24 November 2018

Ma'ruf Amin Terima Tamu Komunitas Disabilitas Hari Ini

Setelah dua hari berkegiatan di Raja Ampat, Papua, Ma'ruf Amin kembali ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Disambut Iriangan Kompang Ibu-ibu Pengajian di Batam

15 November 2018

Ma'ruf Amin Disambut Iriangan Kompang Ibu-ibu Pengajian di Batam

Ma'ruf Amin dijadwalkan berada di Kota Batam selama dua hari.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin: Rizieq Shihab Sebut Saya Guru dan Orang Tua

12 November 2018

Ma'ruf Amin: Rizieq Shihab Sebut Saya Guru dan Orang Tua

Menurut Ma'ruf Amin, paham agama Islam yang dianut Rizieq Shihab sebetulnya sama dengan dia dan para ulama NU lain.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Tegaskan Budek dan Buta untuk Orang Ingkari Kenyataan

12 November 2018

Ma'ruf Amin Tegaskan Budek dan Buta untuk Orang Ingkari Kenyataan

Pidato Ma'ruf Amin dua hari lalu, yang menyebut mereka yang tak melek kesuksesan Jokowi adalah orang yang 'buta' dan 'budek', menuai kritik.

Baca Selengkapnya